kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi minta belanja pemerintah dikebut untuk capai target pertumbuhan ekonomi


Kamis, 27 Mei 2021 / 10:57 WIB
Jokowi minta belanja pemerintah dikebut untuk capai target pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Jokowi meminta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menggenjot belanja pada kuartal kedua. Hal itu disampaikan Jokowi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% pada kuartal kedua secara year on year (yoy). 

Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yoy masih mengalami kontraksi akibat pandemi virus corona (Covid-19) sebesar 0,74%.

"Saya meyakini Insyaallah kalau semuanya bekerja keras, belanja segera dikeluarkan realisasinya angka itu bukan sesuatu yang mustahil untuk diraih," ujar Jokowi saat memberikan arahan dalam pembukaan rapat koordinasi nasional pengawasan intern pemerintah tahun 2021 di Istana Bogor, Kamis (27/5).

Baca Juga: Masalah TWK pegawai KPK, Moeldoko minta sudahi praduga tidak konstruktif

Jokowi menyebut saat ini realisasi belanja pemerintah baik di pusat mau pun di daerah pada kuartal pertama masih minim. Realisasi belanja untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baru sekitar 15% sedangkan belanja daerah sekitar 7%.

Selain itu, serapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga baru terserap sebesar 24,6%. Rendahnya serapan juga disampaikan Jokowi pada realisasi belanja pengadaan barang dan jasa.

Realisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat baru sebesar 10,98%. Sedangkan untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah masih kurang dari 5%.

"Ini yang harus diikuti dan dikawal, dibantu. Karena itu saya minta BPKP dan seluruh aparat pengawas intern pemerintah melihat betul, mencari penyebab lambatnya realisasi belanja ini," terang Jokowi.

Baca Juga: Daya saing sumber daya manusia Indonesia masih tertinggal, begini penjelasan Bappenas

Kepala Negara Republik Indonesia itu juga meminta agar Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mencari solusi dan jalan keluar bagi lambatnya realisasi belanja pemerintah. BPKP juga diminta untuk mengawal belanja tersebut.

"Mengawal kementerian, lembaga dan pemda agar bisa merealisasikan belanjanya dengan cepat dan akuntabel," ungkap Jokowi.

Selanjutnya: Jokowi ganti Kepala BNPB Doni Monardo dengan Ganip Warsito

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×