kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi marah rakyat kecil diremehkan


Senin, 10 Juni 2013 / 21:05 WIB
Jokowi marah rakyat kecil diremehkan
ILUSTRASI. Direksi INTA saat kunjungan pabrik Balikpapan-sumber Yoliawan


Sumber: KOMPAS.com | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo marah atas pernyataan Komisaris Utama PT Jakarta Internasional Expo tentang pesta rakyat Jakarta yang diibaratkan seperti pameran kerak telor. Jokowi menilai pernyataan itu salah besar.

Hal itu disampaikan Jokowi ketika ditanya tentang pernyataan Komisaris Utama PT Jakarta International Expo (PT JIExpo), Murdaya Poo, pekan lalu. Pada pertemuan dengan Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (4/6/2013), Murdaya Poo menyanggah PRJ hanya mengakomodasi industri skala besar dan mengabaikan industri kecil. Menurutnya, PT JIExpo telah proporsional dalam menempatkan usaha kecil dan industri besar.

"Sekarang itu, sudah dua kali lipat (keberadaan usaha kecil di PRJ), tiap tahun dilipatkan terus. Memang, di luar ada, di dalam ada, karena ini kan bukan pameran kerak telor," kata Murdaya kepada wartawan setelah bertemu dengan Basuki, Selasa.

Jokowi menilai salah besar jika pesta rakyat yang digagas olehnya diadakan untuk menyingkirkan Pekan Raya Jakarta yang selama ini digelar oleh PT JIExpo. "Karena dia (Murdaya Poo) enggak mulai dari awal. Dia ngertinya kan hanya untung, hanya untung, hanya untung. Tahu kamu?" kata Jokowi dengan nada tinggi kepada wartawan ketika ia membeli kerak telor di tepi Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013) siang.

Pernyataan tegas dengan mimik serius dari mantan Wali Kota Surakarta tersebut sempat membuat sejumlah wartawan terkejut. Tidak biasanya Jokowi melontarkan pernyataan dengan nada tinggi seperti itu karena Jokowi selalu melayani pertanyaan media dengan gaya santai.

Jokowi mengatakan, keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar pesta rakyat menyambut HUT DKI Jakarta bukan untuk mengusik acara PRJ yang diselenggarakan oleh PT JIExpo. Menurut Jokowi, bisa saja ada pameran industri berskala besar. Namun, harus ada juga acara yang mengakomodasi usaha kecil dari masyarakat.

"Konsepnya awal itu untuk kegembiraan rakyat, kemudian juga untuk usaha-usaha yang kecil, usaha mikro, usaha-usaha rumah tangga seperti ini yang seharusnya diberi ruang. Biar mereka pun bisa berpesta satu tahun sekali," ujarnya.

Jokowi mencontohkan, jika JIExpo mengklaim telah mengakomodasi pedagang kecil, buktinya masih ada ratusan pedagang kerak telor yang tidak bisa masuk ke arena PRJ dan berjualan di pinggir-pinggir jalan di sekitar arena PRJ. Oleh sebab itu, kata Jokowi, perlu ada acara yang mampu menampung para pedagang makanan kecil itu.

Pemprov DKI mewacanakan untuk menggelar acara PRJ di pelataran Monumen Nasional sebagai bagian dalam merayakan ulang tahun Kota Jakarta. Pemprov DKI melihat PRJ yang digelar di Kemayoran selama beberapa tahun ini telah kehilangan roh karakter Betawi. Hal itu antara lain ditandai oleh keberadaan stan-stan industri raksasa di PRJ yang menggeser produk kebudayaan Betawi. Pemprov DKI melihat perlu digelar HUT DKI yang memiliki ciri Betawi.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×