Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kedatangan calon presiden Joko Widodo ke kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Selasa (15/7/2014) sore, adalah untuk melaporkan hasil kunjungannya ke sejumlah daerah setelah Pilpres 9 Juli 2014. Apa saja topik pembicaraan mereka?
Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Andi Widjajanto mengatakan, Jokowi melaporkan hasil blusukan-nya ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, beberapa hari terakhir. Di sejumlah tempat tersebut, Jokowi menemukan indikasi penggembosan suara secara signifikan.
"Kami melihat ada pola penggembosan suara yang mirip-mirip terjadi di Bali. Jadi ada penurunan suara sistematis dari TPS menuju kecamatan melalui manipulasi formulir C1," ujar Andi, di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar 27, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa petang.
Andi mencontohkan, modus kecurangan yang dilakukan adalah memanipulasi angka pada formulir C1 mulai dari TPS hingga ke tingkat kecamatan. Suara untuk Jokowi-JK sedikit demi sedikit dikurangi di setiap tingkatan. Dengan aksi curang ini, suara pasangan nomor urut dua dipastikan akan berkurang saat proses rekapitulasi di tingkat nasional.
"Di Bali, kala itu, KPUD tidak mengizinkan para saksi memeriksa formulir C1 hingga ke bawah. Mereka hanya berpatokan pada keputusan KPUD. Kami tidak mau Indonesia menjadi 'Bali II'," lanjut Andi.
Seberapa besar penggembosan suara, Andi mengaku belum menghitung totalnya. Namun, ia memprediksi, jika praktik kecurangan terjadi di daerah padat penduduk dan di basis rival politiknya, jumlah penggembosan suara Jokowi-JK bisa signifikan. Andi memastikan, pertemuan Jokowi dan Megawati akan berlanjut pada aksi nyata apa yang akan dilaksanakan selanjutnya demi mengawal suara Jokowi-JK.
"Kami sangat yakin kami tetap menang," ujar Andi.
Pertemuan Jokowi dan Megawati berlangsung tertutup. Pertemuan berlangsung dari pukul 15.30 WIB hingga 16.50 WIB. Saat keluar dari kediaman Mega, Jokowi membuka kaca mobilnya. Namun, ia hanya tersenyum saat ditanya maksud kedatangannya. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News