kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.855   10,00   0,06%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Jokowi Kucurkan Anggaran Jumbo untuk Tingkat Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat


Kamis, 19 September 2024 / 17:23 WIB
Jokowi Kucurkan Anggaran Jumbo untuk Tingkat Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat
ILUSTRASI. Presiden Jokowi telah mengalokasikan anggaran dengan jumlah besar sejak 2015 hingga 2023 untuk kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SOLO. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengalokasikan anggaran dengan jumlah besar sejak 2015 hingga 2023 untuk memperkuat daya saing dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Alokasi ini mencakup berbagai sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur.

Staf Khusus Menteri Keuangan, Titik Anas, menyebutkan bahwa pemerintah telah mengucurkan anggaran pendidikan sebesar Rp 4.006,1 triliun dalam kurun waktu tersebut.

Menurutnya, anggaran ini telah menghasilkan berbagai kemajuan, termasuk peningkatan jumlah sekolah dan Angka Partisipasi Kasar (APK).

Baca Juga: Jokowi Kucurkan Anggaran Perlinsos Hingga Rp 3.127 Triliun di Periode 2015-2023

"Anggaran sebesar Rp 4 ribu triliun telah berkontribusi pada peningkatan jumlah sekolah dan kenaikan APK (Angka Partisipasi Kasar)," ujar Titik dalam Kongres ISEI XXII dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Kamis (19/9).

Penurunan Stunting dan Peningkatan Fasilitas Kesehatan

Selain pendidikan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan dengan total Rp 1.335,5 triliun sejak 2015 hingga 2023. 

Anggaran ini berdampak signifikan terhadap penurunan prevalensi stunting, dari 28,9% pada 2014 menjadi 21,5% pada 2023.

Tidak hanya itu, jumlah Rumah Sakit Umum (RSU) di Indonesia juga mengalami peningkatan, dari 1.855 RSU pada tahun 2014 menjadi 2.636 RSU pada tahun 2023.

Perlindungan Sosial dan Penurunan Angka Kemiskinan

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp 3.127,6 triliun sejak 2015 hingga 2023. Anggaran ini berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia menjadi satu digit, dari 11% pada 2014 menjadi 9,03% pada 2023.

Selain itu, ketimpangan pendapatan, yang diukur melalui rasio gini, juga menunjukkan perbaikan, turun dari 0,406 pada 2014 menjadi 0,379 pada 2023. Angka pengangguran pun turun dari 5,7% pada 2014 menjadi 4,82% pada 2023, mencerminkan dampak positif dari alokasi anggaran ini terhadap kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Tok! DPR Setujui UU APBN 2025, Anggaran Belanja Dipatok Rp 3.621,31 Triliun

Peningkatan Daya Saing Melalui Infrastruktur

Tidak kalah penting, pemerintah juga mengalokasikan Rp 3.167,4 triliun untuk infrastruktur sejak 2015 hingga 2023. Alokasi ini telah memperkuat daya saing Indonesia, seperti yang terlihat dari peningkatan peringkat Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI), dari posisi 63 pada 2014 menjadi 53 pada 2023.

Pembangunan jalan tol juga menjadi salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan infrastruktur. Jumlah jalan tol yang beroperasi meningkat signifikan, dari 879 kilometer pada 2015 menjadi 2.879 kilometer pada 2023.

"Infrastruktur dibangun secara masif, dan ini terbukti meningkatkan LPI kita. Jumlah jalan tol yang beroperasi naik hampir tiga kali lipat," jelas Titik Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×