Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengeluhkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk akibat gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya, rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2019. Namun, hingga Maret 2020 masih terdapat rumah yang belum selesai dibangun.
Baca Juga: Ini proyek-proyek yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR lima tahun ke depan
"Hingga Maret 2020, dari target 226.204 rumah tercatat 168.684 unit rumah yang telah selesai dibangun," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas yang dilakukan secara online, Selasa (17/3).
Selain angka tersebut masih terdapat rumah yang masih dalam pengerjaan. Jokowi bilang sebanyak 40.000 rumah lainnya masih dalam proses pengerjaan.
Selain masalah pembangunan rumah, Jokowi juga membahas mengenai anggaran yang masih belum disalurkan. Masih terdapat dana masyarakat yang mengendap di bank hingga miliaran rupiah.
Baca Juga: Ganti rugi rumah dampak gempa Sulteng terhambat pendataan
"Di Lombok timur, masih ada dana rakyat yang ada di bank sebesar Rp 72 miliar, di lombok utara Rp 63 miliar," terang Jokowi.
Jokowi minta dana tersebut segera disalurkan kepada masyarakat. Asal tahu saja, sebelumnya gempa di NTB terjadi pada Juli tahun 2018 lalu.
Menanggapi bencana tersebut presiden mengeluarkan Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2018.
Baca Juga: Transisi pasca bencana di Sulteng dan NTB diperpanjang hingga Desember
Berdasarkan instruksi tersebut rehabilitasi dan rekonstruksi untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, agama, dan penunjang perekonomian seperti pasar harus sudah diselesaikan paling lambat Desember 2018. Sementara untuk penduduk paling lambat selesai pada Desember tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News