Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BOYOLALI. Presiden Joko Widodo berharap konsep pengelolaan antar-moda transportasi bisa memberikan efisiensi pelayanan bagi masyarakat.
Hal tersebut dijelaskan Jokowi saat groundbreaking kereta api Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, pada Sabtu (8/4).
Pembangunan rel kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali ditargetkan akan selesai dalam dua tahun.
Presiden Joko Widodo menghadiri langsung acara groundbreaking sebagai penanda akan segera dimulainya proyek pembangunan rel kereta api sepanjang 13,5 kilometer. Jalur kereta api tersebut menghubungkan antara Bandara Adi Soemarmo dengan Stasiun Solo Balapan.
"Target 2018, jadi tidak sampai dua tahun harus rampung. Kalau tidak segera dimulai yang enggak rampung. Terminal juga harus segera dimulai, runway juga sekaligus keretanya INKA juga harus kerjakan keretanya di pabriknya di Madiun," kata Jokowi, Sabtu (8/4).
Presiden juga menyampaikan, konsep pengelolaan antar-moda transportasi tersebut akan membuat waktu perjalanan makin efisen.
"Di negara maju, setelah turun dari pesawat menuju terminal airport, turun ke lift sudah ada kereta yang hendak ke mana saja. Efisiensi kepada masyarakat, tidak macet dan murah," katanya.
Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kereta api bandara tersebut akan menghemat waktu tempuh dari Kota Solo menuju bandara di Boyolali. Sekitar 15 menit waktu tempuh kereta api tersebut.
Selain itu, akan ada empat kereta untuk jalur tersebut dengan daya tampung kurang lebih 200 penumpang. (Kontributor Surakarta, M Wismabrata)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News