Sumber: Antara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BOYOLALI. Presiden Joko Widodo minta pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali dan stasiun Kota Solo beserta penyediaan kereta bandaranya selesai tahun 2018.
"Tadi sudah saya sampaikan targetnya 2018. Berarti tidak ada dua tahun harus rampung. Kalau tidak cepat langsung dimulai ya tidak rampung. Terminalnya juga segera dimulai oleh menteri BUMN lewat PT Angkasa Pura 1. Runway juga, sekaligus keretanya dari INKA juga mulai langsung dikerjakan di pabrik di Madiun," kata Presiden saat menandai awal pembangunan jalur kereta di bandara Adi Soemarmo, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa masalah pembebasan tanah tidak akan menghambat pembangunan jalur kereta sepanjang 13,5 kilometer yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dan stasiun Kota Solo itu.
"Pembebasan tanah juga cuma sedikit karena (jalur) ini mepet dengan jalan tol dan langsung masuk ke jalur kereta api yang sudah ada, jadi tidak ada kendala. Sampai detik ini kalau memang diperlukan diberikan Perpres (pembebasan lahan) sehari-dua hari selesai, tapi masa sedikit-sedikit Perpres," kata Presiden.
Pembangunan jalur kereta bandara membutuhkan lahan seluas 42,1 hektare dan melintasi tiga daerah, Solo, Karanganyar, dan Boyolali.
Selain menghubungkan Boyolali dan Solo, jalur kereta ganda itu nantinya juga akan terhubung dengan bandara Adi Soecipto, Yogyakarta.
"Jalur ini akan tersambung berarti dari Boyolali masuk ke Solo di stasiun Kota, masuk lagi ke Madiun, bisa ke Yogya. Yogya pun airport-nya mulai dibangun ke Kulonprogo dan akan menjadi airport besar dalam rangka pariwisata, koneksi ini sambung menyambung agar semuanya efisien," kata Presiden.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT KAI, Angkasa Pura I, dan PT Pembangunan Perumahan bersinergi membangun jalur kereta Boyolali-Solo sepanjang 13,5 kilometer. Rel 3,5 kilometer sudah ada sebelumnya, ditambah 10 rel baru yang sebagian besar menggunakan lahan milik BUMN.
"Dimulai dari bandara Adi Soemarmo. Tadi Menteri Perhubungan menyampaikan airport (Adi Soemarmo) akan jadi besar, dari seluas 13 ribu menjadi 26 ribu. Saya beri waktu dua tahun, sebelum 2018 harus selesai," tambah Presiden.
"Runway juga 2018 harus selesai. Kerja harus diberi target karena kalau tidak akan mundur, mundur-mundur, akhirnya tidak rampung, atau mundur mundur akhirnya mangkrak, ini yang tidak boleh," ia menegaskan.
"Kita memang bekerja seperti itu, kenapa kita kerja cepat-cepat? Karena negara lain sudah meninggalkan kita, negara kanan kiri sudah tinggalkan kita, kalau kita tidak kejar, hanya kerja satu shift, jangan kaget, sekarang kita sudah ditinggal, jelas Singapura meninggalkan kita, Malaysia, Vietnam pun sudah meninggalkan kita," jelas Presiden. (Desca Lidya Natalia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News