kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Eselon 3 dan 4 ditiadakan agar pengambilan keputusan lebih cepat


Jumat, 29 November 2019 / 11:30 WIB
Jokowi: Eselon 3 dan 4 ditiadakan agar pengambilan keputusan lebih cepat


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi perubahan di dunia yang sangat cepat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan.

“Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linier. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi haru berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja cepat beradaptasi dengan perubahan,” kata Presiden Jokowi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Mensesneg Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan, Gogor Oko Nurhayoko, pada Upacara Peringaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 KORPRI Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet, di Halaman Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (29/11) pagi dilansir dari laman Setkab.

Baca Juga: Pangkas jumlah eselon, Jokowi mau gantikan PNS dengan AI

Menurut Presiden, birokrasi haru berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja cepat beradaptasi dengan perubahan. Untuk itu, Presiden mengajak seluruh anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus-menerus melakukan inovasi.

“Pelayanan yang ruwet, yang berbelit-belit, dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi,” tegas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Menteri ESDM: Sujatmiko jabat Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara

Pemangkasan Eselon 3 dan 4

Presiden Jokowi menegaskan, orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan penerapan teknologi.

“Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat,” ungkap Presiden seraya menambahkan,  hal yang pahit harus dilakukan karena di era persaingan antarnegara yang semakin sengit seperti saat ini, jika kita lambat, kita pasti tertinggal.

Baca Juga: Sesuai aturan, seorang staf khusus mendapat hak keuangan sebesar Rp 51 juta

“Karena itu ukurannya adalah bukan lebih baik dari sebelumnya, tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita,” sambung Presiden.

Jokowi juga menyampaikan, kita harus mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil. Ia mengingatkan, tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik, serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

“Sekadar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan,” tutur Presiden.

Dengan kemajuan teknologi, lanjut Presiden, cara kerja birokrasi juga harus berubah. Inovasi teknologi harus bisa mempermudah,  bukan mempersulit pekerjaan.

Baca Juga: Duh, BKN temukan banyak pelanggaran dalam perekrutan CPNS 2019

“Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih memberikan dampak yang luas,” kata Presiden Jokowi.

Mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan salam hangat kepada segenap anggota KORPRI di mana pun berada.

“Selamat bertugas, lanjutkan pengabdian dan karya terbaik Saudara-saudara bagi rakat, bangsa, dan negara,” kata Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×