kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.454   31,00   0,19%
  • IDX 6.367   -152,47   -2,34%
  • KOMPAS100 924   -25,49   -2,69%
  • LQ45 724   -13,50   -1,83%
  • ISSI 196   -6,38   -3,15%
  • IDX30 377   -4,78   -1,25%
  • IDXHIDIV20 454   -7,25   -1,57%
  • IDX80 105   -2,34   -2,18%
  • IDXV30 108   -2,53   -2,29%
  • IDXQ30 124   -1,21   -0,97%

Jokowi dan Hatta minta pendukungnya jaga kedamaian


Minggu, 06 Juli 2014 / 08:23 WIB
Jokowi dan Hatta minta pendukungnya jaga kedamaian
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo dan calon wakil presiden nomor urut 1 Hatta Rajasa, sama-sama meminta pendukungnya untuk menjaga suasana sejuk dan damai dimasa tenang mulai hari ini Minggu (6/7/2014) hingga Selasa (8/7/2014).

"Kita harus tetap menjaga agar sampai 9 Juli (pemungutan suara Pilpres 2014) nanti, suasana dalam suasana tetap sejuk, damai, tidak ada masalah di rakyat," ujar Jokowi seusai mengikuti debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014) malam.

Ia meminta agar pendukungnya menghindari gesekan dan benturan antarkelompok pendukung pasangan calon. Jokowi mengingatkan bahwa seluruh rakyat Indonesia bersaudara. "Persatuan dan kesatuan harus kita dahulukan," ujarnya.

Sementara itu Hatta Rajasa juga meminta kepada seluruh pendukungnya menjaga ketenangan hingga hari pencoblosan pada 9 Juli 2014. Walaupun, kata dia, ada kampanye hitam yang sengaja dihembuskan pihak-pihak tertentu untuk memperkeruh situasi.

"Kita jaga kesejukan, ketenangan, dan kedamaian di masa tenang. Jangan terpancing dengan berita-berita negatif," kata Hatta, Sabtu (5/7/2014) malam.

Hatta juga meminta para pendukungnya dapat menerima apapun hasil Pilpres 2014 nantinya. "9 Juli kita hormati keputusan rakyat Indonesia," ujarnya.

KPU menetapkan, selama tiga hari sebelum pemungutan suara, yaitu 6-8 Juli 2014, sebagai masa tenang Pemilu Presiden 2014. Pada masa itu, setiap orang dilarang dilakukan kegiatan kampanye dalam bentuk apa pun, baik pemasangan atribut kampanye, dialog tatap muka, kampanye terbuka, dan kampanye di media massa. (Dani Prabowo, Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×