kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi bertemu Mega & petinggi KIH bahas KPK-Polri


Rabu, 04 Februari 2015 / 11:03 WIB
Jokowi bertemu Mega & petinggi KIH bahas KPK-Polri
ILUSTRASI. Efek samping kol goreng untuk kesehatan tubuh.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengakui bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan sejumlah pimpinan partai dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/2). Jokowi mengaku, pertemuan itu membahas kisruh KPK-Polri.

"Saya enggak perlu tutup-tutupi (pertemuan itu) bahas permasalahan ini, masalah Polri-KPK," kata Jokowi, di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (4/1).

Jokowi tidak bersedia menyampaikan hasil pertemuan tersebut. Namun, ia berjanji akan segera menyelesaikan polemik pergantian kepala Polri pada pekan depan.

Menurut Jokowi, saat ini masih ada beberapa hal yang harus ia selesaikan sebelum mengambil keputusan final, apakah melantik atau tidak Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

"Minggu depan akan saya selesaikan semua," ucap Jokowi.

Mengutip harian Kompas, selain Megawati, ikut hadir dalam pertemuan dengan Jokowi ialah Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso, serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuziy.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelumnya mengungkapkan alasan lamanya Presiden dalam mengambil keputusan terkait kisruh antara KPK dan Polri. Menurut dia, persoalan tidak akan timbul apabila Budi Gunawan mundur sebagai calon kepala Polri.

"Tentu saja sangat indah kalau justru, misalnya Pak BG mundur. Itu kan selesai. Kalau tidak mundur, berarti dilema antara politik dan hukum ini harus diselesaikan," kata Pratikno.

Budi Gunawan adalah calon tunggal kepala Polri yang diajukan Presiden kepada DPR. Meskipun ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK, DPR tetap menyetujui mantan ajudan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri itu sebagai kepala Polri. (indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×