Reporter: Edy Can | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menggelar public hearing tentang proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota. Dia mengaku, acara ini digelar karena dirinya belum mengerti sepenuhnya soal proyek senilai Rp 41 triliun itu.
Dengan mendengar masukan dari masyarakat itu, Jokowi berharap bisa benar-benar yakin dalam memutuskan proyek enam ruas tol tersebut. "Saya tidak ingin melanggar etika kebijakan publik. Saya akan menyetujui kalau benar-benar dibutuhkan masyarakat bukanĀ atas kepentingan bisnis," katanya, Senin (14/1).
Nasib proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota masih menggantung. Jokowi belum memberikan lampu hijau karena menuai protes dari sebagian masyarakat.
Pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya menyatakan, pembangunan jalan tidak akan menyelesaikan kemacetan lalu lintas di Jakarta. Dia beralasan, penambahan jalan akan mendorong kepemilikan mobil.
Sementara, PT Jakarta Tollroad Development selaku pemenang tender proyek enam ruas tol dalam kota menyatakan, rasio jalan di Jakarta rendah. Direktur Utama Jakarta Tollroad Frans Sunito menyatakan, rasio jalan di Jakarta hanya sekitar 6%. Menurutnya, angka ini masih rendah dibandingkan Tokyo, Singapura dan lainnya.
Hadir dalam public hearing Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap masalah perkotaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News