kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi akan persempit keran impor pangan


Minggu, 19 Oktober 2014 / 21:21 WIB
Jokowi akan persempit keran impor pangan
ILUSTRASI. BTPN mencatat pertumbuhan DPK yang dikelola Jenius mencapai 46% menjadi Rp 23,6 triliun pada kuartal I-2023.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden terpilih, Joko Widodo akan dilantik Senin (20/10) besok. Segundang pekerjaan yang berkaitan dengan rakyat dan kemandirian bangsa akan menjadi prioritas yang akan dikebut oleh Jokowi. Salah satunya menciptakan kemandirian pangan di dalam negeri.

Hasto Kristianto, salah satu Deputi Tim Transisi Jokowi- JK mengatakan ada banyak hal yang akan dilakukan oleh Jokowi dalam menciptakan kemandirian pangan di dalam negeri. Langkah pertama, memilih menteri pertanian yang punya kepercayaan diri terhadap kemampuan petani dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.

"Kalau menteri pertanian yang pandangannya apa- apa sedikit harus impor tidak akan dipilih," kata Hasto pekan ini.

Langkah kedua, memprioritaskan konsumsi produk pertanian dari petani di dalam negeri. Langkah ini salah satunya akan dilakukan dengan memperketat kebijakan impor pangan dan produk pertanian.

Hasto mengatakan, prioritas Jokowi dalam mementingkan konsumsi pangan dan produk pertanian di dalam negeri dilakukan karena selama ini dia melihat keberpihakan pemerintah terhadap petani di dalam negeri rendah. "Akan memilih produksi petani dibanding memilih produk dari luar, tidak ada lagi subisidi bea masuk produk pertanian impor, tidak ada lagi produk impor masuk jalur hijau," katanya.

Langkah ke tiga, membenahi sarana pertanian. Hasto mengatakan, Jokowi pada pemerintahannya nanti akan merubah politik anggaran. Anggaran yang selama ini diboroskan untuk kegiatan yang kurang bermanfaat akan dialihkan untuk membangun infrastruktur, salah satunya di sektor pertanian.

Dia berharap, dengan upaya- upaya yang dilakukan tersebut impor pangan bisa ditekan, dan kesejahteraan petani bisa ditingkatkan. "Impor pangan itu Rp 160 triliun, dan kami harap itu bisa menekan angka itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×