kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

JK minta Menteri Basuki susun standardisasi bangunan perumahan


Selasa, 22 Januari 2019 / 15:05 WIB
JK minta Menteri Basuki susun standardisasi bangunan perumahan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk menyusun standardisasi untuk bangunan perumahan.

Tujuannya, agar ada pertumbuhan di sektor industri. "Agar ke depan peningkatan di sektor konstruksi juga dibarengi dengan sektor industri," jelasnya di Hotel Kempinski, Selasa (22/1).

"Saya selalu sampaikan kepada Pak Menteri PU untuk bikin standardisasi rumah seperti untuk piala, jendelanya dan segala macamnya," tambah JK.

Menurutnya, selain positif untuk industri, standardisasi rumah ini juga bisa membuat pembangunan rumah dengan baik, cepat dan murah. Jadi, jika ingin membangun rumah tinggal membeli komponennya dari industri.

"Orang tinggal membeli komponen, artinya rumah hasil dari industri bukan lagi hasil dari kerja tukang," tutur dia.

Apalagi di negara-negara lain sudah menerapkan lebih dulu terkait standarisasi perumahan. Sehingga tak heran, di luar negeri membangun rumah hanya butuh waktu beberapa bulan.

Atas hal ini Menteri PUPR Basuki mengaku standardisasi ini merupakan pekerjaan rumah bagi BP Tapera. Tapi ia mengaku, hal ini memang sedang di bahas di bagian Litbang Kementerian PUPR.

Pihaknya pun sudah mempersiapkan beberapa model. Hal tersebut untuk mengantisipasi keinginan masyarakat. "Karena culture kita juga tidak suka yang standar makanya kita siapkan beberapa model nanti," tandas Basuki.

Ia juga melanjutkan, sejatinya standarisasi ini diperlukan karena mengingat jumlah rumah yang harus dibangun itu banyak dan tidak bisa dipenuhi dengan cepat dan kualitas yang sama.

Makanya, Wapres meminta untuk adanya standardisasi. "Kalau tidak (standardisasi) nanti tidak bisa cepat pengerjaannya dan kualitasnya baik dan sama," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×