kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JK jadikan Lee Kuan Yew contoh mengelola kota


Selasa, 24 Maret 2015 / 11:14 WIB
JK jadikan Lee Kuan Yew contoh mengelola kota
ILUSTRASI. Promo sociolla 10.10 Beauty Wonderland Diskon s/d 70% Periode 10 Oktober 2023.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hari ini meresmikan peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015. Indeks ini merupakan alat ukur untuk menilai pembangunan kota, yang diinisiasi oleh Kompas, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Dalam sambutannya, JK menilai suatu kota yang baik tergantung dari kepemimpinannya, alias leadership. Yang dimaksud JK adalah pemimpin yang bisa mengelola kota dengan tegas untuk tujuan pembangunan.

Ia mencontohkan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew yang kemarin menggal dunia dalam usia 91 tahun. Di bawah kepemimpinan Lee, Singapura menjadi sebuah negara kota yang tumbuh menjadi kota yang cerdas.

"Singapura adalah Negara Kota yang paling baik di Asia," ujar JK, Selasa (24/3) di Jakarta.

Singapura juga merupakan contoh, sebagai Kota yang tertib dan teratur. Bahkan, menurut JK di sana, lebih banyak kata "tidak" dari pada kata "ya". Artinya, banyak sekali aturan yang diterapkan secara tegas.  

Sebetulnya, Indonesia juga memiliki contoh pemimpin Kota yang tegas. Misalnya saja mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Yang mampu memimpin Jakarta dengan ketegasan.

Oleh karenanya, JK mengingatkan kepada seluruh walikota, untuk bisa mewujudkan kota yang cerdas harus memiliki leadership yang kuat. Serta bisa bersikap tegas kepada warganya, juga terhadap dirinya dari tindakan penyalahgunaan jabatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×