Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah disarankan memperluas bantuan sosial (bansos) jika harga beberapa komoditas pangan masih mengalami peningkatan. Sebab, meski pemerintah gencar menyalurkan bansos pada awal tahun, tabungan masyarakat bawah tetap terkuras akibat kenaikan harga ini.
Data Mandiri Spending Index (MSI) mencatat, hingga 25 Februari 2023 indeks belanja masyarakat kelas bawah tercatat sebesar 263,8 naik dibandingkan 28 Januari 2024 yang sebesar 243,8. Namun Indeks Tabungan masyarakat kelas bawah mengalami penurunan menjadi 39,8 dari 28 Januari 2024 yang sebesar 42,2.
Sementara itu, pada kelompok menengah, Indeks Belanja tercatat sebesar 239,7, meningkat dari 28 Januari 2024 yang sebesar 227,6. Karena adanya peningkatan pengeluaran tersebut, membuat Indeks Tabungan mereka stagnan di level 96,6.
Baca Juga: Airlangga Pastikan BLT Pangan Rampun Disalurkan Sebelum Lebaran
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyarankan, agar Pemerintah mempertimbangkan untuk memperluas penyaluran bansos sementara waktu saat momentum Ramadan. Ini bisa dilakukan jika kenaikan harga pangan masih terjadi,
Yusuf juga menyarankan agar perluasan penerima bansos diberikan juga kepada kelompok menengah.
“Sehingga kelompok menengah yang terdampak dengan adanya kenaikan harga pangan ini bisa terbantu,” tutur Yusuf kepada Kontan, Senin (11/3).
Di samping itu, Yusuf juga menduga, penyaluran bansos pangan yang gencar dilakukan pemerintah awal tahun sebagian disalurkan kepada yang tidak semestinya. Sehingga pemberian bansos tersebut tidak terlalu berdampak signifikan bagi masyarakat kelompok bawah.
Baca Juga: Masyarakat Kelompok Menengah Terbebani Kenaikan Harga Pangan
Maka dari itu, peran pengawasan pemerintah dalam penyaluran bansos ini harus diperketat kembali.
Kemudian, solusi jangka pendek yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga pangan saat Ramadan yakni melakukan operasi pasar, terutama pada komoditas yang tengah mengalami kenaikan harga dan dilakukan di daerah yang kekurangan stok bahan pangan.
“Tim pengendali inflasi daerah bisa untuk memastikan volatilitas harga di sepanjang Ramadan itu bisa berada pada level yang terjangkau oleh semua kelompok golongan masyarakat,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News