kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Subsidi Energi Indonesia Bisa Naik Dua Kali Lipat


Senin, 30 Juni 2025 / 18:08 WIB
Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Subsidi Energi Indonesia Bisa Naik Dua Kali Lipat
ILUSTRASI. Foto arsip: Kapal tanker minyak melintasi Selat Hormuz, 21 Desember 2018. Rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran pasca serangan Amerika Serikat yang merusak tiga fasilitas nuklir Iran, dinilai bukan keputusan spontan.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

Salah satu fokus utama pemerintah adalah penguatan cadangan devisa dan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Setelah sempat menyentuh level Rp1 7.000 per dolar AS, rupiah kini bergerak membaik mendekati Rp16.000 per dolar AS, yang dinilai lebih sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia.

“Upaya stabilisasi terus dilakukan untuk merespons tekanan global, termasuk perang tarif dan volatilitas pasar keuangan dunia,” lanjut Deni.

Baca Juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Ini Dampaknya Bagi Perekonomian Global

Dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah menyusun langkah responsif berupa stimulus fiskal terarah dan rekonstruksi belanja negara. Tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong sektor produktif tetap tumbuh di tengah tekanan.

Tak hanya itu, pemerintah juga memperkuat diversifikasi energi dan ketahanan pangan sebagai bagian dari strategi memperkuat sektor strategis domestik dalam menghadapi guncangan eksternal.

Meski tantangan global cukup besar, pemerintah tetap menyatakan optimisme. Pengalaman menangani pandemi Covid-19 dan tensi dagang global menjadi pijakan untuk menjaga kepercayaan investor dan kesinambungan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Ini Dampaknya Bagi Perekonomian Global

“Fondasi ekonomi domestik, terutama konsumsi rumah tangga dan ekspor, masih solid. Reformasi struktural terus dijalankan untuk menopang daya saing dan pertumbuhan jangka menengah,” pungkas Deni.

Selanjutnya: IHSG dan Emas Kompak Lesu Bulan Juni, Simak Tips Atur Ulang Portofolio Berikut

Menarik Dibaca: Tiket Diskon KAI Terjual 1,89 Juta Kursi, Ini KA dengan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×