kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerry Sambuaga optimistis dengan perdagangan Indonesia-AS pasca perpanjangan GSP


Senin, 02 November 2020 / 13:20 WIB
Jerry Sambuaga optimistis dengan perdagangan Indonesia-AS pasca perpanjangan GSP
ILUSTRASI. Wamendag Jerry pada konferensi pers pemberlakuan Indonesia?Australia Comprehensive EconomicPartnership Agreement (IA-CEPA) Jumat (10/7)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Laman resmi United States Trade Representative mengumumkan Generalized Preference System (GSP) untuk beberapa negara, termasuk Indonesia. GSP merupakan sistem pengurangan atau bahkan pemangkasan tarif masuk barang ke Amerika Serikat yang diberikan kepada negara-negara yang telah diseleksi pemerintah Amerika Serikat.

Indonesia kembali memperoleh fasilitas ini setelah serangkaian perundingan yang sangat alot.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai kementerian yang berada di garis depan dalam perundingan dagang dengan negara lain menyambut baik hasil ini sekaligus mengapresiasi peran kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: AS perpanjang fasilitas GSP bagi Indonesia, ini yang akan dilakukan pemerintah

“Kita bersyukur dan sangat gembira dengan diperpanjangnya fasilitas GSP oleh Pemerintah Amerika Serikat. Ini adalah hasil usaha perundingan perdagangan yang dilakukan oleh Kemendag dan kementerian serta lembaga lain, termasuk Kemenlu. Intinya ini adalah hasil dari upaya dari semua pihak dan kami mengapresiasi kerja sama yang baik ini.” Kata Wamendag Jerry Sambuaga saat didaulat menjadi narasumber Webinar ID Talks yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok secara daring akhir pekan lalu seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (2/11).

Wamendag mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah mitra dagang Indonesia yang sangat penting. AS adalah mitra dagang terbesar kedua setelah China. Kelebihan yang lain adalah Amerika Serikat bersama India dan Filipina menyumbangkan surplus terbesar dalam perdagangan luar negeri Indonesia.

Secara total, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 13,51 Miliar pada periode Januari-September 2020.  Sementara dengan Amerika Serikat saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mencatatkan peningkatan surplus sebesar US$ 1,08 Miliar year on year (yoy).

Pada 2018, ekspor Indonesia ke AS yang menggunakan fasilitas GSP mencapai US $2 miliar dengan komoditas utama yang menjadi andalan berupa tas, perhiasan emas, ban truk dan bis, kabel, dan alat musik.

Baca Juga: Pelaku usaha sambut positif fasilitas GSP dari AS

Menanggapi pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan diadakan pekan depan, Jerry mengatakan bahwa siapapun yang terpilih, Indonesia tetap akan terus melanjutkan hubungan baik khususnya dalam bidang perdagangan dengan Amerika Serikat.

Seperti diketahui, Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 3 November 2020 dimana kandidat Partai Republik yang merupakan petahana yaitu Donald Trump akan berkompetisi dengan penantangnya,  Joe Biden dari Partai Demokrat.

Mantan anggota Komisi I tersebut optimistis hubungan dengan Amerika Serikat akan tetap stabil baik yang terpilih Trump maupun Biden. Prinsipnya, Indonesia menjalin hubungan baik dengan negara manapun dan tidak berpihak kepada poros kekuatan manapun.

Hal ini tidak lepas dari dasar kebijakan politik bebas aktif yang dianut Indonesia. Kepentingan Indonesia menurut Jerry sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu menjaga ketertiban dan keamanan dunia dan memajukan kesejahteraan umum.

“Prinsip bebas aktif tersebut diimplementasikan dalam perjanjian perdagangan juga. Kita berhubungan dagang dengan semua negara dengan prinsip saling menguntungkan dan dalam rangka mencapai perdamaian kesejahteraan bersama. Karena itu kita tidak berhenti mengembangkan hubungan perdagangan melalui perjanjian-perjanjian baik bilateral, regional maupun multilateral.”imbuh Wamendag.

Baca Juga: Fasilitas GSP dari Amerika Serikat bakal dorong ekspor manufaktur Indonesia

Kembali pada GSP, Jerry mengatakan bahwa tarif preferensi ini telah memberikan imbas positif berupa menguatnya daya saing produk Indonesia di pasar AS. Ia berharap kesempatan ini dimanfaatkan secara optimal oleh semua pelaku usaha. Kementerian Perdagangan menurutnya siap menjalin sinergi dan kolaborasi yang lebih baik dengan semua stake holders.

“Kami yakin kementerian teknis yang mengurusi produksi akan segera menindaklanjuti kesempatan ini. Kami di Kementerian Perdagangan yang bertanggung-jawab di hilir siap selalu untuk bergandeng tangan sehingga misi presiden untuk meningkatkan surplus neraca perdagangan bisa tercapai.” Tutup Jerry.

Selanjutnya: Setelah 2,5 tahun negosiasi, AS akhirnya perpanjang fasilitas GSP untuk Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×