kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang mengintai 7 mega proyek di Indonesia


Selasa, 05 September 2017 / 14:39 WIB
Jepang mengintai 7 mega proyek di Indonesia


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Jepang menyatakan ingin membantu Indonesia dalam menggeber pelaksanaan proyek raksasa. Keinginan tersebut disampaikan oleh Hiroto Izumi, Staf Khusus Perdana Menteri Jepang Bidang Infrastruktur kepada Presiden Jokowi di Istana, Selasa (5/9).

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan Izumi mengatakan, ada tujuh proyek besar yang ingin dibantu untuk diselesaikan oleh Jepang. Pertama, Proyek Pelabuhan Patimban.

Jepang ingin pembangunan pelabuhan dan aksesnya diselesaikan dengan segera supaya Maret 2019 bisa dioperasikan. Untuk itulah, selain akan memberikan pinjaman untuk pembangunan pelabuhan, mereka juga bersedia memberikan bantuan pembiayaan untuk pembangunan akses tol menuju ke Pelabuhan Patimban.

"Ini pinjamannya sedang kami usulkan ke JICA," katanya di Komplek Istana Negara, Selasa (5/9).

Proyek kedua, Kereta Jakarta - Surabaya. Namun, untuk proyek ini pemerintah Jepang masih menunggu kepastian dari pemerintah Indonesia. Maklum saja, saat ini Indonesia masih membuat studi kelaikan atas proyek tersebut.

Pemerintah juga belum memutuskan opsi apa yang akan mereka pilih. Mereka memiliki tiga opsi pembangunan; merehabilitasi jalur kereta yang lama, mengubah jalur melewati Solo, atau membangun rel baru.

"Yang ini presiden belum memutuskan, menunggu studi kelaikan satu dua bulan ini, dan Jepang menunggu," katanya.

Proyek ketiga, percepatan pembangunan Tol Trans Sumatera. Mereka bersedia memberikan bantuan pendanaan kepada PT Hutama Karya (Persero), BUMN yang ditugaskan untuk bangun proyek tersebut agar pembangunan Tol Trans Sumatera bisa dipercepat.

Ruas yang pendananaannya akan dibantu Jepang; Bukit Tinggi- Padang dan Pekanbaru- Bukit Tinggi. Skema pendanaan yang mungkin bisa digunakan bisa berbentuk pinjaman langsung kepada Hutama Karya, atau investor Jepang membentuk joint venture dengan Hutama Karya.

"Ini nanti menteri keuangan yang akan memutuskan," katanya.

Selain proyek- proyek tersebut, Jepang kata Basuki juga ingin membantu Indonesia dalam menyelesaikan pembangunan MRT Timur- Barat, pembangunan pulau terluar dan terpencil, sistem pengolahan air limbah dan pengembangan Masela.

"Untuk yang MRT, kami akan segera ajukan usulan formalnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×