kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Jangan terlalu cepat akselerasi pertumbuhan ULN


Minggu, 17 Desember 2017 / 20:43 WIB
Jangan terlalu cepat akselerasi pertumbuhan ULN


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia akhir Oktober 2017 sebesar US$ 341,5 miliar. Angka ini tumbuh 4,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year).

Dari catatan Bank Indonesia (BI), utang jangka panjang mendominasi 86,3%, serta tumbuh 3,9%year on year. Sedangkan utang jangka pendek, tumbuh 10,6% yoy, lebih lambat ketimbang September yang tumbuh 12,6%.

Selain itu, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2017 tercatat stabil di kisaran 34%. "Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers," tulis BI. 

Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi mengatakan, angka pertumbuhan 4,8% yoy masih wajar. Rasio utang masih juga masih aman.

“Hanya saja, tetap harus tetap waspada dan jangan terlalu cepat akselerasi pertumbuhan utangnya,” kata Eric kepada Kontan.co.id, Minggu (17/12).

Sebab, menurut Eric, kenaikan ULN berapa pun besarnya selalu ada karena kenaikan ULN artinya eksposure Indonesia terhadap faktor eksternal meningkat, termasuk dari risiko nilai tukar.

Soal struktur ULN Indonesia sendiri, BI mencatat bahwa berdasarkan jangka waktu asal, pada akhir Oktober 2017 masih aman karena tetap didominasi ULN jangka panjang.

ULN berjangka panjang memiliki pangsa 86,3% dari total ULN dan pada akhir Oktober 2017 tumbuh 3,9% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (3,7% yoy).

Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 10,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (12,6% yoy)

Menurut Eric, walau angka pertumbuhannya lebih tinggi, perubahan nominalnya lebih kecil. “Kalau ini yang terjadi, berarti itu karena pengaruh base effect,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×