Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) swasta kembali menunjukkan pertumbuhan positif dibanding tahun lalu. Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi ULN swasta per akhir September 2017 lalu mencapai US$ 167,22 miliar atau mencapai 48,64% dari total ULN Indonesia akhir September yang mencapai US$ 343,13 miliar.
Jumlah itu naik 0,6% year on year (yoy) dan 0,74% dibanding posisi akhir bulan sebelumnya. Pertumbuhan tahunan bahkan lebih tinggi dibanding akhir Agustus yang hanya 0,1% yoy. Menilik data BI, tren kenaikan ULN swasta secara bulanan, terjadi sejak awal tahun ini, namun pertumbuhan secara tahunan baru terjadi sejak Agustus 2017.
BI juga mencatat, posisi ULN swasta akhir September lalu masih terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih (LGA), dan pertambangan. "Pangsa ULN keempat sektor tersebut mencapai 77% dari total ULN swasta," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (19/11).
Namun, ULN swasta yang mengalami pertumbuhan positif secara tahunan, terutama pada sektor LGA sebesar 15,29%, bangunan, 17,21%, perdagangan, hotel dan restoran (PHR) 3%, pengangkutan dan komunikasi 4,34% YoY. Sementara ULN swasta yang naik secara bulanan, yaitu hanya pada sektor LGA sebesar 4,76%, bangunan 27,27%, keuangan 1,7% dan jasa-jasa 0,85% dibanding bulan sebelumnya.
"BI terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News