Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Bank Indonesia (BI) memprediksi cadangan devisa (cadev) Indonesia akan terus naik sampai akhir 2017. Diperkirakan pada 2017 cadev meningkat ke angka US$ 151 miliar, melesat jauh dibandingkan akhir Agustus 2016 US$ 113,58 miliar.
Gubernur BI, Agus Martowardojo menyampaikan angka tersebut sudah dimasukan dalam anggaran tahunan 2017 yang saat ini sedang dibahas dengan DPR. "Ini merupakan cerminan dan bentuk akumulasi cadangan devisa yang bisa terwujud di Bank Indonesia dalam banyak hal karena pelaksanaan tax amnesty," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Kamis (29/9).
Selain itu Agus juga menyampaikan bahwa cadangan devisa hingga akhir 2016 akan melebihi yang sudah diperkirakan yaitu US$ 100,5 miliar. "Dalam prognosa kita cadangan devisa hingga akhir tahun itu mencapai US$ 114,9 miliar," ungkapnya.
Kenaikan ini disebabkan berbagai faktor, yaitu kondisi ekonomi global yang masih lemah sehingga aliran modal masuk mengalir ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia muali ada perbaikan sehingga para investor mulai tertarik untuk investasi di Indinesia.
"Kondisi ekonomi global belum sepenuhnya membaik sehingga banyak yang melirik negara berkembang sebagai tujuan investasi," ungkapanya.
Selain itu, yang juga menjadi salah satu penyebab cadangan devisa meningkat itu karena banyak aliran dana yang masuk ke Indonesia melalui program tax amnesty yaitu repatriasi. "Itu (tax amnesty) salah satu faktornya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News