kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Jangan hanya rekening Aiptu Labora yang diusut


Senin, 20 Mei 2013 / 11:08 WIB
Jangan hanya rekening Aiptu Labora yang diusut
ILUSTRASI. Secara year to date hingga 3 Desember 2021, harga komoditas logam mulia kompak terkoreksi. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/08/2021.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Komisi Kepolisian Nasional mendesak agar Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menangani tuntas kasus rekening gendut milik Aiptu Labora Sitorus. Kompolnas mensinyalir ada permainan petinggi polisi dalam kasus ini.

Komisioner Kompolnas Hamida Abdurahman mengatakan, upaya penegakan hukum terhadap Aiptu Labora Sitorus juga dilakukan terhadap pejabat atau anggota Polri lainnya, yang terindikasi selama ini terkait bisnis milik Labora Sitorus. Jika memang ada kaitannya antara petinggi Polri dalam kasus ini, maka Bareskrim Polri juga harus mengusutnya.

"Tentu tidak adil apabila LS (Labora Sitorus) saja yang diproses, sedang yang lainnya yang ikut menikmati bisnis LS tidak dilakukan tindakan hukum sama sekali. Jangan sampai terjadi diskriminasi," kata Hamida, Minggu (19/5/2013).

Hal senada juga disampaikan komisioner lainnya, Edi Hasibuan. Menurut Edi, Kompolnas yakin bahwa Labora hanya melakukan tindakan itu sendirian. Apalagi, mengingat Labora baru berpangkat bintara.

"Ada indikasi, kegiatan LS ini menguntungkan pihak-pihak lain termasuk adanya dugaan perwira Polri mulai dari kapolres ke bawah. Ini adalah tugas Propam Polri memeriksa kebenarannya," kata edi.

Apabila perwira-perwira itu terbukti berada di belakang Labora, kata Edi, maka mereka juga harus diproses. "Menurut LS kepada Kompolnas, dia mengaku selama ini sangat loyal dengan atasannya. Tapi, dia bingung sekarang dia yang jadi korban," tegasnya.

Untuk menindaklanjuti kasus ini, Edi mengatakan, Kompolnas akan menemui Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman untuk memberikan masukan mengenai penanganan kasus ini pada Senin (20/5/2013). (Dani Prabowo/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×