kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.847   -30,00   -0,18%
  • IDX 6.434   -7,94   -0,12%
  • KOMPAS100 921   -1,80   -0,20%
  • LQ45 718   -4,99   -0,69%
  • ISSI 203   1,08   0,54%
  • IDX30 375   -2,82   -0,75%
  • IDXHIDIV20 455   -3,89   -0,85%
  • IDX80 104   -0,49   -0,47%
  • IDXV30 111   -0,91   -0,81%
  • IDXQ30 123   -0,81   -0,65%

Jalur Prestasi SPMB 2025 Tidak Lagi Pakai Nilai Rapor, Ini Mekanismenya


Rabu, 16 April 2025 / 06:10 WIB
Jalur Prestasi SPMB 2025 Tidak Lagi Pakai Nilai Rapor, Ini Mekanismenya
ILUSTRASI. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan, jalur prestasi pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tidak akan lagi menggunakan nilai rapor. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Jalur prestasi pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tidak akan lagi menggunakan nilai rapor. 

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, jalur prestasi dalam SPMB akan menggunakan nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang merupakan pengganti ujian nasional (UN). 

"Jadi nanti jalur prestasi yang kita kembangkan itu tidak lagi menggunakan nilai rapor," kata Mu'ti dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/4/2025). 

"Itu kemudian kami coba minimalkan dengan tes kemampuan akademik," lanjut dia. 

Jalur prestasi tidak lagi pakai nilai rapor 

Mu'ti menjelaskan, tidak lagi digunakannya nilai rapor pada jalur SPMB 2025 disebabkan banyaknya guru yang sering melakukan penambahan atau mark up nilai siswa. Sehingga, nilai dalam rapor tidak memperlihatkan kemampuan siswa yang sebenarnya. 

"Karena, mohon maaf ya, banyak masyarakat yang mempersoalkan validitas dari nilai rapor. Karena banyak yang guru-guru itu karena baik hati, jadi sedekah nilai kepada muridnya. Harusnya 6, dinilai 8. Harusnya 8, dinilai 10," ujarnya. 

Baca Juga: Belajar 160 Soal Ujian Tulis Berbasis Komputer SNBT 2025 Gratis, Catat Linknya!

Kendati demikian, Mu'ti menegaskan TKA nantinya tidak wajib diikuti oleh siswa baik di tingkat SD ataupun SMA. Dia mengatakan, TKA hanya diperuntukkan bagi siswa yang ingin memiliki kesempatan lebih ketika ingin melanjutkan pendidikannya salah satunya melalui seleksi jalur prestasi. 

"Jadi dia untuk ikut itu tidak harus. Tapi kalau dia tidak ikut otomatis dia tidak punya nilai individual," ungkapnya. 

Mu'ti juga mengatakan, salah satu alasan tidak diwajibkannya TKA karena selama ini banyak masyarakat yang menilai ujian akhir sebagai pemicu stres. 

Oleh karena itu, ia menyarankan bagi siswa yang nantinya berpotensi stres tidak perlu mengikuti TKA. 

"Kalau dulu diwajibkan dia stres karena wajib. Ini karena tidak wajib. Ya sudah kalau kira-kira dia stres ya jangan ikut," ungkapnya. 

"Tapi kalau mau dia siap mental dan ingin untuk misalnya melanjutkan ke jenjang di atasnya dan bisa punya peluang untuk belajar yang lebih tinggi lagi ya ikut (TKA)," lanjut dia. 

Tonton: Ujian Nasional Versi Baru Menyebabkan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Dihidupkan Lagi



TERBARU

[X]
×