kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.663   25,00   0,15%
  • IDX 8.157   -8,84   -0,11%
  • KOMPAS100 1.139   -0,55   -0,05%
  • LQ45 837   0,17   0,02%
  • ISSI 282   -2,28   -0,80%
  • IDX30 441   0,50   0,11%
  • IDXHIDIV20 508   0,18   0,04%
  • IDX80 128   -0,18   -0,14%
  • IDXV30 138   -0,50   -0,36%
  • IDXQ30 140   -0,39   -0,28%

Jakarta Punya SMA Unggulan Baru


Sabtu, 14 Maret 2009 / 12:25 WIB


Reporter: Moch. Wahyudi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dinas Pendidikan DKI Jakarta mendirikan SMA Negeri Unggulan Muhammad Husni Thamrin. Sekolah ini bakal dikhususkan untuk menampung pelajar yang memiliki kecerdasan intelegensia (IQ) tinggi yang ada di sekitar Jakarta.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, pelajar yang bisa bersekolah di SMA ini, antara lain, yang memiliki indeks IQ 120-140 dan dapat berbahasa Inggris. Kemudian, nilai pelajaran eksakta (Matematika, Biologi dan Fisika) minimal mendapatkan nilai delapan. “Pendirian sekolah ini juga bekerjasama dengan Cambridge University,” jelas Taufik Yudi, Jumat (13/3).

Sekolah yang bakal diresmikan tanggal 15 Maret oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ini juga mensyaratkan tenaga pengajar minimal memiliki kualifikasi berijazah Strata 2. Selain itu, pengajar tersebut harus sesuai latar belakang pendidikan serta merupakan lulusan perguruan tinggi berakreditasi A.

Sekolah unggulan itu memiliki 36 ruang belajar dengan fasilitas sistem belajar berbasis teknologi informasi. Setiap kelas diberi jatah 12 ruang belajar. Tahap awal hanya akan menerima 216 siswa kelas I untuk 9 kelas.

Sekolah unggulan itu dibangun sejak 2007 dengan anggaran mencapai Rp 98, 7 miliar. Perinciannya, Rp 77,7 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 21 miliar untuk pengadaan barang. Sekolah itu menempati lahan seluas 37 ribu meter persegi di Jalan Bambu Wulung, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Menurut Fauzi Bowo Pembangunan sekolah ini merupakan respons dari aspirasi masyarakat Jakarta yang ingin anak-anaknya bersekolah di lembaga pendidikan yang berkualitas namun berbiaya murah. Maka itu, dirinya menyambut baik keberadaan SMA Negeri Unggulan MH Thamrin dan menganggapnya sebagai sekolah unggulan melebihi SMA berstandar internasional. “Yang masuk ke situ pasti sudah melewati seleksi yang ketat. Kalau saya ikut tes di situ pasti tidak lulus,” canda Fauzi.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×