Reporter: Dian Pitaloka Saraswati |
JAKARTA. Gedung sekolah yang sudah berumur lebih dari 30 tahun bakal direhabilitasi total Pemprov DKI. Program prioritas dalam rangka peningkatan akses terhadap pendidikan ini akan menghabiskan dana Rp 233 miliar untuk tahun 2009.
Namun dana tersebut tidak hanya akan menyentuh gedng-gedung sekolah yang tersebar di 19 lokasi di Jakarta dengan dana Rp 190 milair. Dana tersebut juga untuk menyelesaikan rehabilitasi di sekitar 19 lokasi di Jakarta dengan dana Rp 37 miliar. Sementara dana untuk pengadaan perabot membutuhkan dana Rp 7 miliar.
Program rehabiliatsi total gedung SDN, SMPN, SMAN dan SMKN perlu dilakukan untuk memenuhi sarana dan prasarana Pendidikan Permendikan no 24 tahun 2008. Kriteria yang disebeutkan dalam aturan tersebut antara lain: umur bangunan (>30 tahun), rawan ambruk (tingkat kerusakan >65%). Konstruksi belum standarad, masih menggunakan kayu yang sudah rapuh, rentan banjir dan konstruksi bangunan tidak dapat dipertahankan. "Rehabilitisasi total juga akan menambah dan melengkapi ruangan penunjang seperti perpustakaan, laboratorium, ruang ketrampilan dan tempat ibadah," kata Taufik Yudi Mulyatno Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta saat jumpa pers di BAlai kota, Selasa (2/2)
Rehabiliatasi total bagi gedung yang rawan roboh dengan membangun rangka baja ringan. "Ini akan menambah masa hidup gedung selama 5 hingga 10 tahun," kata Didi Sugandi Kabid Sarana dan Prasarana Dinas pendidikan.
Pada catatan dinas pendidikan, dari 1689 gedung sekolah, ada sekitar 820 Gedung yang belum dilengkapi sarana penunjang, 306 gedung kondisi rawan ambruk dan wajib di rehabiliatasi total, 274 gedung rusak berat dan 220 Gedung rusak sedang, 256 Gedung kekurangan daya tampung, 132 gedung di daerah rawan bajir, 849 gedung belum memiliki sertifikat kepemilikan tanah dan 24 gedung sekolah yang status lahannya bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













