kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jakarta, Bali, & Batam jadi fokus promosi wisata


Minggu, 11 Januari 2015 / 13:43 WIB
Jakarta, Bali, & Batam jadi fokus promosi wisata
ILUSTRASI. Penjualan produk makanan ringan kemasan pada supermarket di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Pariwisata mengklaim berhasil mendapatkan investasi senilai Rp 1 triliun dalam ajang Indonesia Tourism Investment Day yang digelar akhir tahun lalu. 

Menurut Menteri Pariwisara Arief Yahya, saat itu pihaknya menawarkan 19 lokasi pariwisata ke investor. Tapi dari 19 lokasi yang ditawarkan, hanya enam yang diminati. Tiga dari enam lokasi yang diminati tersebut adalah Sabang, Belitung, dan Bali dan dua wilayah di Kawasan Timur Indonesia. "Itu yang saya ingat," katanya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Investasi di tiga lokasi tersebut ditanamkan oleh investor di bidang perhotelan. Para investor ingin membangun hotel berbintang di di lokasi- lokasi tersebut. "90% asing dan 10% investor dalam negeri," katanya.

Dia menambahkan, nilai Rp 1 triliun masih tak sebanding untuk  negara sebesar Indonesia yang memiliki potensi wisata, khususnya alam yang luar biasa. Untuk itu, agar minat investasi di sektor pariwisata dan jumlah wisatawan bisa digenjot, dirinya akan menempuh beberapa cara. Salah satunya, meningkatkan promosi pariwisata.

Ada tiga tempat, yaitu Jakarta, Batam, dan Bali yang akan jadi fokus promosi yang akan dilakukan. Tiga tempat itu dipilih karena selama ini menjadi pintu masuk utama wisatawan mancanegara. "Bali sekitar 40%, Jakarta 30%, Batam 35%, makanya poin saya sebagai menteri pariwisata, akan  jual itu, saya jual Jakarta yang ada Cianjur-nya, Bali yang ada Banyuwangi dan Bromo-nya, karena kalau sendiri- sendiri akan lebih mahal," katanya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Adrinof Chaniago berharap upaya peningkatan promosi pariwisata tersebut didukung oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lain disektor pariwisata. "Jangan sampai wisatawan datang ada preman yang membuat tidak nyaman, mau makan, makanannya tidak enak atau investor datang perizinan susah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×