kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Jaga pasokan dan harga ayam pedaging, Kementerian Pertanian terbitkan SE anyar


Sabtu, 05 September 2020 / 08:35 WIB
Jaga pasokan dan harga ayam pedaging, Kementerian Pertanian terbitkan SE anyar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelebihan pasokan membuat pemerintah berupaya keras untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga livebird (ayam hidup) di tingkat peternak agar harganya pun tidak jatuh.   

Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh Kementerian Pertanian dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) No. 09246T/SE/PK/230./F/08/2020 tentang Pengurangan DOC Final Stock (FS) Ayam Ras Pedaging Melalui Cutting Hatching Egg (HE),  Penyesuaian Setting HE dan Afkir Dini Parent Stock (PS) tahun 2020.

Ditjen PKH Nasrullah mengatakan, seluruh perusahaan pembibit telah berkomitmen mematuhi pelaksanaan SE Dirjen PKH ini.

Baca Juga: Ma'ruf Amin beberkan langkah pemerintah untuk jamin ketersediaan stok pangan nasional

Adapun, beberapa upaya stabilisasi tersebut seperti pengurangan DOC FS  melalui cutting Hatching Egg (HE) umur 18 hari dengan cara menarik HE dari mesin setter sebanyak 7 juta butir per minggu khusus di Pulau Jawa mulai 26 Agustus-5 September 2020, pengurangan setting HE, afkir dini parent stock sebanyak 4 juta ekor untuk umur 50 minggu ke atas khusus di Pulau Jawa mulai 26 Agustus - 13 September 2020, serta afkir dini reguler dengan umur 60 minggu ke atas.

Menurut Nasrullah, pengurangan jumlah setting HE di mesin setter akan mengurangi supply DOC FS bulan September-Oktober 2020. Sementara dampak afkir dini Parent Stock secara bertahap akan mengurangi supply DOC FS mulai bulan November sampai Desember 2020.

"Di dalam SE tersebut juga disebutkan kewajiban penyerapan livebird dari internal dan eksternal perusahaan pembibit berdasarkan market share," jelas Nasrullah dalam keterangan tertulis, Selasa (1/9).

Lebih lanjut, Nasrullah menerangkan, implikasi diterbitkannya SE Dirjen PKH ini diharapkan secara langsung berdampak pada peningkatan pemotongan livebird di RPHU dan sekaligus penyimpanan di cold storage. Sehingga nantinya bisa mengurangi supply livebird di pasar becek dan secara bertahap membaiknya harga livebird di tingkat peternak.

"SE ini juga mewajibkan penyerapan livebird sekaligus diikuti pemotongan di RPHU dan penyimpanan di cold storage," ucapnya.

Lebih lanjut, upaya jangka pendek yang saat ini sedang dilakukan, yaitu menjaga penjualan di antara perusahaan melalui mekanisme on off (bergiliran) yang dimulai sejak Senin 31 Agustus 2020 sampai Kamis 17 September 2020. Pengurangan DOC FS melalui cutting HE juga diperluas, pengurangan jumlah setting HE dan afkir dini PS akan diperluas di wilayah luar Pulau Jawa.

"Berdasarkan data SHR periode mingguan, secara langsung akan diketahui potensi surplus livebird 8 minggu kedepan. Kami juga telah melakukan mitigasi risiko melalui cutting telur HE dan pengurangan jumlah setting telur HE," ujar Nasrullah.

Ia menambahkan, penyerapan livebird juga akan terus dimaksimalkan terutama sumber DOC FS yang berasal dari perusahaan terintegrasi. Selain itu, akan di memaksimalkan penyerapan livebird yang sumber DOC berasal dari perusahaan non integrasi. 

Baca Juga: 3 Efek ganja pada tubuh, psikotropika yang sempat masuk di tanaman binaan Kementan

"LB yang berasal dari DOC FS perusahaan PS yang tidak memiliki RPHU dan Feedmill (non breeding) juga akan ikut berpartisipasi sepenuhnya melakukan penyerapan LB dari pelanggan poduk pakannya," jelas Nasrullah.

Dampak dari pengurangan DOC FS ini nantinya akan mengkoreksi jumlah supply terhadap demand, sehingga secara bertahap harga livebird akan bergerak di atas HPP peternak dan mencapai harga acuan Permendag No 7 tahun 2020.

Dia juga mengatakan pihaknya mendesak perusahaan pembibit agar tetap menjaga harga terjangkau sesuai harga acuan Permendag. Selain itu pembibit beserta feedmill harus menjamin supply juga menjaga kualitas pakan dan DOC FS.

Sementara itu, Direktur Perbibitaan dan Produksi Ternak, Sugiono, menyampaikan pada perkembangan pelaksanaan Afkir PS per tanggal 31 Agustus 2020 (periode 26 Agustus - 13 September 2020) masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melaksanakan Afkir Dini PS.

Adapun perkembangan realisasi afkir betina sebanyak 102.863 ekor atau 2,54% dari target 4.056.646 ekor. Sedangkan realisasi afkir jantan sebanyak 18.688 ekor atau 5,41% dari target 344.814 ekor. Berdasarkan data inj diperkirakan mampu berkontribusi untuk mengurangi produksi DOC FS sebesar 1.270.358.

Selanjutnya: Tekan impor barang konsumsi, Menteri Perdagangan terbitkan beleid anyar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×