Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pemerintah terus berkomitmen memberikan perhatian kepada sektor pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mengakselerasi pertumbuhan dan aktivitas perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, negara-negara di dunia perlu mempercepat dan memperkuat kolaborasi global untuk mengatasi tantangan yang ada dalam ketahanan pangan.
Airlangga juga menyampaikan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan ketahanan pangan sebuah negara. Ketiga upaya tersebut diantaranya mengurangi sampah makanan, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, dan membangun ketahanan pangan dalam jangka panjang.
Untuk mengurangi sampah makanan, Airlangga mengatakan inisiatif kecil seperti mengubah menu prasmanan ke ala carte dan menyimpan makanan dengan baik dapat memberikan dampak yang signifikan.
Kemudian tentang pengembangan diversifikasi pangan lokal, Indonesia telah mengembangkan makanan dan industri lokal seperti sagu, sorgum, singkong, dan buah-buahan lokal sebagai upaya optimalisasi potensi pemanfaatan lahan dan pangan lokal.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional: Ketersediaan Pangan Aman dan Surplus Sejumlah Komoditas
“Di sisi lain, upaya diversifikasi pangan lokal dilakukan juga untuk mengembangkan industri pengolahan pangan lokal,” tutur Airlangga dalam seminar G20 High Level Seminar yang bertajuk “Strenghtening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity” di Nusa Dua Bali, Jumat (15/07).
Selain itu, Indonesia saat ini juga tengah membangun ketahanan pangan dalam jangka panjang. Indonesia melakukan penguatan yang lebih komprehensif pada rantai produksi pertanian dari hulu ke hilir.
Indonesia mengembangkan Corporate Farming, Closed Loop, Food Estate, dan sistem terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Adapun ia mencatat, di hulu, pemerintah telah mengembangkan kebijakan untuk melindungi sawah di 8 provinsi seluas 3,8 juta hektar dan akan terus meluas ke provinsi lain.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 25 triliun untuk Pupuk Subsidi
Sementara itu, di hilir, pemerintah memastikan konsumen mendapatkan akses pangan yang aman dan berkualitas melalui penguatan cadangan pangan nasional, terutama di tingkat petani, pembangunan infrastruktur, dan logistik pangan.
Lebih lanjut, menutup penjelasannya, Airlangga kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global.
“Indonesia meyakini bahwa setiap negara, termasuk Indonesia, perlu menyediakan dan menyiapkan cadangan minimum pangan yang tidak hanya untuk satu negara, tetapi juga untuk negara lain. Negara-negara perlu bekerja sama untuk saling menyiapkan cadangan pasokan pangan, sehingga kita dapat bertukar ketika sangat membutuhkan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News