kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.319   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Izin investasi industri bertumpu impor dibatasi


Rabu, 04 Februari 2015 / 11:30 WIB
Izin investasi industri bertumpu impor dibatasi
ILUSTRASI. Cuaca di Jawa Timur pada Sabtu (19/8) cerah hingga berawan tebal


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah berniat mengurangi volume impor pada tahun ini. Salah satu kebijakan yang akan ditempuh adalah melakukan seleksi ketat terhadap investasi di Indonesia. Kelak, pemerintah hanya akan memberikan izin investasi untuk sektor industri yang produknya bisa disubstitusi oleh komponen lokal.   

Dalam menerapkan kebijakan tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemdag) menjalin sinergi dengan Kementerian Perindustrian (Kemperin) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag, Partogi Pangaribuan mengatakan, upaya menekan impor bertujuan agar produk impor dapat disubstitusi dengan produk lokal . "Kami akan kurangi impor secara bertahap tahun ini," kata dia, Selasa (3/2).

Menurut Partogi, salah satu sektor investasi yang akan dikurangi impor produknya ialah industri gula. Pada tahun ini, Kemdag tidak lagi memberi izin impor gula kristal putih untuk kebutuhan idle capacity bagi pabrik gula pengolah tebu. Kemdag hanya memberikan izin impor gula mentah alias raw sugar bagi industri rafinasi untuk industri makanan dan minuman.

Sebaliknya, Kemdag akan menggenjot industri gula demi memenuhi kebutuhan ekspor.

Kemdag mencatat, pada tahun 2014, perdagangan nonmigas surplus US$ 11,2 miliar atau naik dibandingkan periode serupa tahun 2013 sebesar US$ 8,5 miliar. Pemicunya ialah turunnya impor nonmigas sebesar 4,7% atau lebih besar dibandingkan penurunan ekspor nonmigas sebesar 2,6%.

Di sisi lain, total impor pada tahun lalu mencapai US$ 178,2 miliar. Angka ini turun sekitar 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 186,6 miliar. 

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bilang, surplus neraca perdagangan nonmigas pada 2014 berhasil menekan defisit neraca perdagangan migas. "Hasil ini mampu memperbaiki defisit total neraca perdagangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×