kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu Ketenagakerjaan Menjadi Perhatian Pasangan Prabowo-Gibran


Selasa, 12 Desember 2023 / 19:02 WIB
Isu Ketenagakerjaan Menjadi Perhatian Pasangan Prabowo-Gibran
ILUSTRASI. JAKARTA,27/11-DEKLARASI PEMILU DAMAI. Tiga capres dan cawapres terdiri dari Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD hadir dalam acara Kampanye Pemilu Damai di Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (27/11/2023). Kegiiatan ini diselenggarakan untuk mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia agar dapat menciptakan Pemilu 2024 yang damai sekaligus mensosialisasikan 18 parpol serta tiga pasangan calon presiden serta wakil presiden peserta Pemilu. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) menyatakan, pandangan positif terkait Lapangan Pekerjaan terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki potensi untuk mewujudkan harapan generasi muda.

Pernyataan ini disampaikan oleh beberapa narasumber dalam acara diskusi yang diadakan oleh TKN Fanta di Fanta Headquarters, Jakarta Pusat, pada sabtu (9/12/2023).

Dengan tema "Menjahit Harapan dan Pesan Gen Z untuk Pemimpin Bangsa ke Depan," Ketua Dema UIN Jakarta periode 2022-2023, M. Abid AI Akbar menyatakan, keyakinannya bahwa Indonesia dapat menjadi negara maju jika pemimpin bangsa bersedia berjuang untuk menyelesaikan sejumlah isu yang dihadapi oleh generasi muda.

Baca Juga: Debat Perdana Capres, Ganjar: Insya Allah Sudah Siap

Abid juga menyoroti beberapa masalah, termasuk ketersediaan lapangan pekerjaan dan krisis lingkungan, yang memiliki potensi menjadi ancaman di masa depan.

Isu ketenagakerjaan, khususnya tingginya tingkat pengangguran di kalangan anak muda, terutama generasi milenial dan Gen Z, menjadi perhatian utama bagi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Untuk mencapai Indonesia emas 2045, tahapan yang konkret adalah, pertama kita tidak punah terlebih dahulu. Gen Z ini jangan sampai punah," ucap Abid.

Abid optimistis bahwa visi Indonesia emas 2045 dapat terwujud asalkan pemimpin yang terpilih memberikan perhatian khusus pada generasi muda saat ini.

Baca Juga: Jelang Debat Perdana, Berikut Persiapan dari Anies, Prabowo dan Ganjar

Terlebih lagi, ia mencatat bahwa riwayat polarisasi yang terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya telah menunjukkan penurunan kekuatan dan intensitasnya.

"Kalau Indonesia bisa keluar dari polarisasi yang ada pada 2019, maka bangsa kita akan menuju bangsa yang maju, 2024 sudah terbukti ada tiga poros capres. Saya kira polarisasi tidak terlalu keras," jelasnya.

Dalam kesempatan lain, Dedek Prayudi, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda Fanta HQ Prabowo-Gibran, menyampaikan bahwa menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2023, terdapat 7,86 juta pengangguran di Indonesia dari total angkatan kerja yang berjumlah 147,71 juta orang.

Dedek menyoroti bahwa, dengan catatan Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja (TPT) tersebut, dari 100 orang angkatan kerja, sekitar lima orang tidak bekerja.

"Adapun jumlah TPT penduduk kelompok umur muda, yakni 15-24 tahun merupakan TPT tertinggi, mencapai 19,40 persen," jelas Dedek dalam keterangan tertulis pada Jumat (8/12/2023).

Dedek menyatakan bahwa dalam menghadapi permasalahan tersebut, Prabowo-Gibran menawarkan solusi dengan merangkai poin ketiga Asta Cita, yaitu meningkatkan lapangan pekerjaan yang memiliki kualitas tinggi.

Baca Juga: Poltracking Sebut Pilpres 2024 akan Berlangsung 2 Putaran

Kemudian, Prabowo-Gibran juga akan yakni membangun sekolah unggul terintegrasi, yakni, sekolah yang terintegrasi dengan dunia usaha dan industri di setiap kabupaten dan kota. Ia menyebut jika Kabupaten dan kota itu adalah kunci.

Karena dari sanalah potensi ekonomi di masing-masing daerah berada. Sehingga kesempatan kerja bagi kalangan muda dapat terdistribusi secara rata.

"Kalau tidak begini, akan terjadi pemusatan tenaga kerja di daerah-daerah padat, sedangkan daerah yang ditinggalkan tak terurus ekonominya," tutup Dedek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×