kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Investor kakap antusias investasi ke Indonesia


Jumat, 31 Agustus 2012 / 20:11 WIB
Investor kakap antusias investasi ke Indonesia
ILUSTRASI. Pelancong mengenakan masker di stasiun kereta api menyusul merebaknya penyakit virus corona Covid-19 di Beijing, China, 13 Januari 2021.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Edy Can

HONG KONG. Investor asing terus memantau pertumbuhan investasi saham di Indonesia yang membukukan imbal hasil positif dalam beberapa tahun terakhir. Mereka berharap tahun ini dan tahun depan perusahaan di Indonesia masih bisa membukukan pertumbuhan laba yang tinggi di tengah kondisi ekonomi global yang masih memburuk.

Dalam pertemuan dengan manajemen tujuh perusahaan pelat merah di Hong Kong, investor asing lebih banyak menanyakan perkembangan ekonomi makro Indonesia sehingga mereka bisa mempertimbangkan dampak terhadap imbal hasil investasi di Indonesia. "Tingkat inflasi yang stabil dan kecenderungan suku bunga yang rendah membuat mereka nyaman untuk berinvestasi di Indonesia," kata Presiden Direktur PT Danareksa Sekuritas, Marciano H. Herman, Jumat ( 31/8) petang di sela acara Investor Day di Hong Kong.

Marciano menyebutkan hingga Jumat siang, setidaknya sudah ada 51 institusi asing yang mengikuti pemaparan manajemen enam tujuh BUMN, seperti Bank BNI Tbk, PT Pegadaian, Semen Gresik, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Gas Negara (PGN) Bank BRI Tbk, juga Bank Mandiri Tbk., "Kami perkirakan sampai season terakhir akan total investor yang hadir mencapai 60 institusi," kata Marciano.

Berdasarkan pemantauan KONTAN, pada hari kedua Investor Day kemarin, beberapa investor kelas kakap mulai memenuhi ruangan presentasi para manajemen BUMN. Perwakilan investor seperti AIA, ICBC, Jardin Flaming, Sumitomo, Goldman Sach ING Investment, T Rowe Price juga Schroders. "Kami puas yang hadir investor kategori tier satu," kata Marciano.

Investor tier satu yang ia maksud adalah investor yang tidak mudah goyah atau kabur saat terjadi gejolak keuangan. Mereka lebih melihat kinerja perusahaan tempat berinvestasi, dan selalu menempatkan dana pada perusahaan yang memiliki kinerja bagus. Tipe investor seperti ini biasanya mengelola dana pensiun maupun dana kelolaan industri asuransi.

Investor yang hadir juga konsern terhadap perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Mereka ingin memastikan apakah perubahan nilai tukar rupiah akan menggangu kinerja perusahaan di Indonesia.

Masih Nyaman

Dalam acara investor day kemarin, Danareksa sebagai pengundang investor memang menghadirkan perusahaan BUMN yang memiliki kinerja bagus. Karena itu investor yang hadir yang sebagian besar merupakan investor yang telah menanamkan dana mereka di enam BUMN ini merasa cukup puas.

Kepada Telkom investor banyak bertanya mengenai cara menghadapi persaingan tarif murah. Lalu mereka juga menanyakan pengembangan lini bisnis multimedia. Kepada Semen Gresik investor juga menanyakan rencana penambahan kapasitas produksi. Untuk menambah kapasitas produksi ini Dwi
Sucipto, Direktur Semen Gresik, menyatakan akhir tahun ini atau awal tahun depan Semen Gresik akan mencari pendanaan sebesar US$ 200 juta.
Sementara kepada emiten perbankan investor menanyakan upaya manajemen untuk memperbaiki struktur permodalan maupun cara mempertahankan margin yang saat ini masih tinggi.

Yap Tjay Soen, Chief Financial Officer Bank BNI yang menemui investor menjelaskan, sebagian investor menanyakan langkah manajemen misalnya untuk mengurangi kredit bermasalah dan menghadapi persaingan. Seperti kita tahu kini rata-rata kredit bermasalah atawa non performing loan di Bank
BNI masih sekitar 3,3%, atau sedikit di atas pasar yang sekitar 2,5%. "Secara umum investor cukup puas dengan kinerja Bank BNI," kata Yap.

Ia menceritakan dengan memberikan update kepada para investor dalam acara non deal road show serperti yang dilakukan dalam Indonesia Investment Day, sebagian besar investor asing ini betah membenamkan duit mereka di saham Bank BNI. Bahkan ada satu investor yang sebelumnya cuma menaamkan dana US$ 2 juta kini terus menambah investasi mereka menjadi sekitar US$ 30 juta.

Deputi Menteri Negara BUMN berharap dengan acara Indonesia Investment Day ini lebih membuka wawasan investor asing terhadap Indonesia. Dengan begitu saat nanti perusahaan di Indonesia membutuhkan pendanaan dari pasar modal maupun obligasi mereka akan lebih cepat untuk berpartisipasi.

Roadshow enam BUMN ini tampaknya mendapat sambutan baik dari pasar saham. Pada perdagangan Jumat (31/8) tiga saham bank yang mengikuti Indonesia Investor Day mengalami lonjakan signifikan. Saham Bank BNI mengalami kenaikan sebesar 1,4% menjadi Rp 3.725 per saham, sedangkan

Bank BRI naik 1,5% menjadi Rp 6.950 dan saham Bank Mandiri naik 4% menjadi Rp 7.800 per saham. Sementara saham Semen Gresik naik 2,5% menjadi Rp 12.400 per saham. Hanya saham PGAS yang turun 0,67%, sementara saham PT Telkom yang tidak mengalami perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×