kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.890   -36,55   -0,53%
  • KOMPAS100 999   -5,91   -0,59%
  • LQ45 772   -5,21   -0,67%
  • ISSI 220   -1,07   -0,48%
  • IDX30 400   -2,40   -0,59%
  • IDXHIDIV20 471   -4,62   -0,97%
  • IDX80 113   -0,69   -0,61%
  • IDXV30 115   -0,40   -0,35%
  • IDXQ30 130   -0,98   -0,75%

Investor Jepang akan perluas bisnis komponen mobil


Minggu, 02 Agustus 2015 / 09:38 WIB
Investor Jepang akan perluas bisnis komponen mobil


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong masuknya investasi industri komponen otomotif ke Indonesia. Tak heran, saat kegiatan pemasaran investasi BPKM 28-30 Juli 2015 di Jepang, mereka juga fokus merayu pengusaha industri komponen mobil. Kepala BKPM Franky Sibarani  bertemu one-on-one meeting dengan tiga industri komponen mobil Jepang.

Franky mengungkapkan, ketiga industri itu berkomitmen menanamkan modalnya di Indonesia. Namun mereka masih mempertanyakan persoalan formula penentuan kenaikan upah buruh yang tidak bisa diprediksi besarannya.
“Ketiga perusahaan itu mempertanyakan kenaikan upah buruh yang dapat mencapai 30%-50%”ungkap Franky dalam siaran tertulis Sabtu (2/8).

BKPM pun memberikan jawaban, bahwa pemerintah sedang memperbaiki sistem pengaturan upah. Pemerintah sedang memfinalisasi peraturan tentang formula penentuan kenaikan upah buruh yang berlaku lima tahun.

BKPM juga menyarankan ketiga industri komponen tersebut menjajaki lokasi investasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Alasannya upah buruhnya tidak setinggi di Jawa Barat

Franky menjelaskan, salah satu perusahaan ini berencana memperluas bisnis investasinya senilai US$ 72 Juta. Perluasan investasi ini diprediksi bakal meningkatan produksi perusahaan ini hingga 47%. Investasi tersebut diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja hingga 10.000 orang.

Saat ini, BKPM menjadikan industri komponen sebagai salah satu fokus pemasaran investasi karena sifatnya yang dapat menyerap tenaga kerja cukup besar, berorientasi ekspor sekaligus dapat mengurangi impor yang dibutuhkan oleh industri otomotif nasional.

Franky mencontohkan salah satu perusahaan komponen yang mampu menarik tenaga kerja yakni PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (PT SAMI) . Perusahaan yang berlokasi diJepara ini dapat menyerap 3.000 tenaga kerja langsung. 

“Kami juga mendorong investasi industri komponen dapat bermitra dengan industri komponen nasional, kemudian fokus pada komponen yang belum dapat dibuat industri komponen yang ada, atau sudah dibuat namun belum dapat memenuhi kebutuhan,"ungkap Franky.

BKPM juga akan memfasilitasi industri komponen untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga pendidikan menengah terkait dengan penyediaan SDM siap kerja.

Menurut data BKPM, total realisasi industri alat angkutan dan transportasi pada semester I 2015 sebesar Rp 14,92 Triliun. Jumlah ini naik 36% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 10,97 Triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×