kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Investasi 2014 bertumpu pada proyek infrastruktur


Kamis, 12 Desember 2013 / 16:02 WIB
Investasi 2014 bertumpu pada proyek infrastruktur
ILUSTRASI. Belanja furnitur pilihan di Dekoruma dan dapatkan diskon hingga 80% plus voucher hingga Rp 1 juta.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Tahun depan perekonomian dunia diproyeksi masih belum mengalami perbaikan yang signifikan.

Untuk itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan bertopang pada realisasi implementasi pembangunan infrastruktur pemerintah demi mencapai target investasi.

Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, realisasi investasi di waktu-waktu mendatang akan sangat dipengaruhi implementasi dari rencana pembangunan pemerintah, terutama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Proyek-proyek tersebut, di antaranya, Bandara Karawang, Pelabuhan Kalibaru, Pelabuhan Cilamaya, Pelabuhan Tanjung Emas, Jalan Tol Tanjung Priok-Cikarang, dan Jalan tol lintas Jawa.

Di antara beberapa proyek itu, ada yang masuk dalam kategori proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Antara lain, proyek Bandara Karawang dan akses tol di Jawa Barat senilai US$ 3,75 miliar dan jalan tol akses Tanjung Priok sepanjang 16,67 kilometer senilai US$ 612,5 juta, serta Pelabuhan Cilamaya dan akses tol sepanjang 30 kilometer di Jawa Barat senilai US$ 4,18 miliar.

Selain bertopang pada realisasi pembangunan pemerintah, Azhar berharap, perekonomian nasional dan dunia juga menunjukkan indikasi perbaikan.

"Sehingga rencana/persetujuan investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) tahun 2011, 2012, dan 2013 dapat direalisasikan di tahun 2014," ujar Azhar kepada KONTAN, Kamis (12/12).

Sekadar mengingatkan, BKPM di tahun depan menargetkan realisasi investasi senilai Rp 450  triliun. Target ini naik 15% dibanding tahun ini yang sebesar Rp 390,3 triliun.

Menurut Azhar, di triwulan IV ini ada komitmen investasi yang berhasil didapatkan BKPM. Persetujuan investasi ini berasal dari  PMDN dan PMA.

Sayangnya, Azhar enggan memberikan bocoran komitmen investasi apa yang hendak dibangun.

Dengan adanya komitmen investasi yang disetujui ini, maka diharapkan realisasi investasi di tahun 2014 ataupun tahun-tahun selanjutnya bisa terjadi.

"Realisasi ini tergantung besarnya investasi dan kompleksnya teknologi yang digunakan," papar Azhar.

Perlu mendorong infrastruktur

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto setuju, pemerintah perlu mendorong investasi infrastruktur khususnya melalui BUMN agar target investasi BKPM tercapai.

“Pemerintah perlu fokus dan serius dalam mendorong investasi,” katanya.

Menurut Ryan, dengan lebih banyaknya proyek infrastruktur yang dibangun akan lebih baik bagi investasi dalam negeri.

Pasalnya, langkah tersebut akan memperbaiki logistik, meningkatkan efisiensi nasional, dan menaikkan daya saing RI.

"Khususnya dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015," tandas Ryan.

Ryan menambahkan, ketika anggaran pemerintah terbatas, melibatkan BUMN menjadi solusi jitu untuk merealisasikan proyek.

“Ini tentu akan berdampak positif bagi kinerja BKPM di tahun depan agar bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×