Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pemerintah mengklaim minat berinvestasi ke Indonesia tahun depan masih tinggi, meskipun ada hajatan pemilihan umum dan ketidakpastian nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengklaim Indonesia telah berpengalaman dalam hajatan pemilu, sehingga tidak akan mengganggu investasi. "Investasi masih kuat, terutama pengolahan minyak sawit mentah dan coklat," ujarnya kepada KONTAN, Senin (2/12).
Selain itu, dalam perkiraan BKPM, investasi di industri semen pun juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan gencarnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Walhasil target Rp 450 triliun tahun depan bisa tercapai.
Meski demikian Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengingatkan, tekanan terhadap rupiah menyebabkan investor akan menghitung ulang untung-rugi menanamkan duit di Indonesia. Beberapa sektor yang masih menarik untuk pemodal asing adalah pengolahan kepala sawit (CPO) menjadi biofuel, seiring kebijakan mewajibkan menambah campuran biofuel ke solar sebesar 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News