kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini Upaya untuk Atasi Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga pada 2023


Kamis, 13 April 2023 / 21:52 WIB
Ini Upaya untuk Atasi Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga pada 2023
ILUSTRASI. Center of Reform on Economics (CORE) memperkirakan konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2023 akan tumbuh lebih lambat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economics (CORE) memperkirakan konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2023 akan tumbuh lebih lambat. Adapun salah satunya dipengaruhi normalisasi kebijakan fiskal dan moneter, yakni berhentinya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Covid-19 pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan ada sejumlah hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi konsumsi rumah tangga tak melambat lebih parah pada tahun ini di tengah ketidakpastian global.

"Oleh karena itu, harus direspons oleh kebijakan yang tepat berkaitan dengan konsumsi daya beli, yakni menjaga sisi income dan biaya hidup," ucap dia, Rabu (12/4).

Faisal menjelaskan sisi income berarti pemerintah harus meluncurkan program yang menciptakan lapangan pekerjaan. Menurutnya, hal itu penting untuk dilakukan, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Sebab, mereka yang paling terkena imbas efek pandemi Covid-19. 

Baca Juga: CORE Perkirakan Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I-2023 Tumbuh Melambat

"Hal lainnya, yaitu program untuk mempermudah UMKM, kredit, dan restrukturisasi kredit yang pernah diberikan saat adanya PEN Covid-19 perlu diperpanjang. OJK juga sudah memutuskan yang semestinya stop pada 2023, maka jadi diperpanjang," ujarnya.

Faisal juga menerangkan sebenarnya bantuan sosial berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga, tetapi tidak bersifat produktif.

Di sisi lain, dia menyampaikan para pelaku usaha juga harus berkontribusi dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga. Para pelaku usaha sebaiknya berkontribusi memperbanyak volume produk dan menekan harga walaupun margin keuntungannya menjadi tipis. 

Salah satu hal paling sederhananya, yakni menerapkan strategi promo menjelang Lebaran perlu ditingkatkan. Sebab, adanya potensi konsumsi masyarakat yang sifatnya momentum, ditambah asupan dari tunjangan hari raya (THR). 

"Jadi, promo menjadi instrumen penting dalam kondisi seperti itu," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×