kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ini upaya Bappenas menyiapkan kebijakan new normal


Jumat, 29 Mei 2020 / 12:43 WIB
Ini upaya Bappenas menyiapkan kebijakan new normal
ILUSTRASI. Bappenas telah menyusun protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 menuju new normal.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 menuju new normal.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, Subandi Sardjoko mengatakan, protokol tersebut memiliki tiga kriteria yang mengacu pada organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO). Pertama, terkait epidemiologi. Dia  menyebutkan, tingkat penularan yang ditunjukkan berdasarkan reproduction rate (R0) harus berada di bawah angka 1.

Kedua, mengenai sistem kesehatan nasional. Yakni kemampuan pelayanan kesehatan yang salah satunya ditunjukkan dengan jumlah tempat tidur pasien korona, 20% lebih banyak dari kasus baru corona.

Baca Juga: Protokol new normal disiapkan berdasarkan reproduction rate dan perkembangan kasus

Ketiga, surveilans yang cukup atau jumlah tes yang cukup. Ia menyebutkan, jumlah tes yang harus dilakukan di Indonesia adalah 3.500 per 1 juta penduduk."Jadi tes yang kita butuhkan minimal 940.000 tes dan per kemarin itu baru 290.000. Belum sepertiganya," kata Subandi di Graha BNPB, Jumat (29/5).

Selain itu, Subandi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di tanah air untuk menyampaikan data real time kondisi daerahnya masing-masing kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 nasional.

"Hal ini sebagai alat monitoring dan evaluasi. Data ini syarat agar analisa kita kredibel," kata Subandi.

Baca Juga: Delapan provinsi siap menjalani protokol normal baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×