kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini upaya Bappenas menyiapkan kebijakan new normal


Jumat, 29 Mei 2020 / 12:43 WIB
Ini upaya Bappenas menyiapkan kebijakan new normal
ILUSTRASI. Bappenas telah menyusun protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 menuju new normal.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 menuju new normal.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, Subandi Sardjoko mengatakan, protokol tersebut memiliki tiga kriteria yang mengacu pada organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO). Pertama, terkait epidemiologi. Dia  menyebutkan, tingkat penularan yang ditunjukkan berdasarkan reproduction rate (R0) harus berada di bawah angka 1.

Kedua, mengenai sistem kesehatan nasional. Yakni kemampuan pelayanan kesehatan yang salah satunya ditunjukkan dengan jumlah tempat tidur pasien korona, 20% lebih banyak dari kasus baru corona.

Baca Juga: Protokol new normal disiapkan berdasarkan reproduction rate dan perkembangan kasus

Ketiga, surveilans yang cukup atau jumlah tes yang cukup. Ia menyebutkan, jumlah tes yang harus dilakukan di Indonesia adalah 3.500 per 1 juta penduduk."Jadi tes yang kita butuhkan minimal 940.000 tes dan per kemarin itu baru 290.000. Belum sepertiganya," kata Subandi di Graha BNPB, Jumat (29/5).

Selain itu, Subandi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di tanah air untuk menyampaikan data real time kondisi daerahnya masing-masing kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 nasional.

"Hal ini sebagai alat monitoring dan evaluasi. Data ini syarat agar analisa kita kredibel," kata Subandi.

Baca Juga: Delapan provinsi siap menjalani protokol normal baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×