Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indonesia Survey Center (ISC) melakukan jajak pendapat terkait siapa Cawapres yang paling diinginkan publik untuk mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres mendatang.
Direktur Eksekutif ISC, Andry Kurniawan, menjelaskan berdasarkan hasil surveinya perpaduan kandidat presiden yang berlatarbelakang sipil-Jawa/militer dengan Wapres dari kalangan militer/luar Jawa, atau sebaliknya, ternyata masih menjadi primadona masyarakat untuk melihat calon pemimpin bagi bangsa Indonesia ke depan.
"Ini menandakan bahwa dikotomi sipil-militer masih tertanam kuat di benak pemilih," kata Andry dalam keterangan persnya, Rabu (30/4/2014).
Andry menjelaskan, mayoritas responden menjawab sosok yang paling cocok untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014, ternyata kalangan militer menempati posisi teratas dengan 47,3 persen, disusul dari birokrat 23,7 persen, pengusaha 18,2 persen , tokoh politik dari eksternal PDIP 15,1 persen, dan dari internal PDIP 9,3 persen.
"Hal ini mengindikasikan bahwa dwitunggal sipil-militer dianggap akan bisa meningkatkan elektabilitas bagi pasangan tersebut," ucapnya.
Andry menambahkan, sebanyak 30,3 persen publik mengharapkan pemimpin mendatang harus bisa menyelesaikan isu dan tantangan keamanan, setelah itu 59,6 persen mengharapkan penerapan pemberantasan korupsi dan sebanyak 27,4 persen publik mengharapkan pengentasan kemiskinan.
"Karena itu, tokoh militer sebagai cawapres Jokowi dianggap publik sangat diperlukan untuk menghadapi segala kemungkinan terjadinya kekacauan (konflik) pascapemilu," ucapnya.
Lebih jauh, Andry mengatakan, yang menarik adalah publik melihat bahwa sosok militer pendamping Jokowi dalam Pilpres nanti justru sebagai antisipasi menghadapi Prabowo Subianto yang merupakan mantan Danjen Kopassus sebagai potensial kompetitor yang dikenal tegas dan berani.
Menurut Andry, publik menilai cawapres militer untuk Jokowi sesuai dengan visi misi dan tagline PDIP yakni 'Indonesia Hebat'. Karena itu menurutnya dalam hasil surveinya tersebut menempatkan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu sebagai sosok yang tepat mendampingi Jokowi.
"Ryamizard Ryacudu adalah figur dari militer yang oleh publik dinilai pas sebagai cawapres pendamping Jokowi sebesar (21,5 persen), disusul Jusuf Kalla (19,1 persen), Mahfud MD (14,3 persen), Ahok (12,9 persen), Puan Maharani (10,6 persen), Agus Martowardojo (8,4 persen), dan yang menjawab tidak tahu sebesar 13,2 persen," jelasnya.
Tampilnya mantan KSAD di era pemerintahan Megawati di posisi teratas pilihan publik ini tidak terlepas dari performanya yang low profile, tegas, setia, berlatar belakang militer non-Jawa, dan dipandang mampu mensubordinasikan diri dengan Jokowi dalam kabinet pemerintahan jika terpilih kelak.
"Dengan kata lain, stigma munculnya ‘dua nahkoda dalam satu kapal’ diduga kuat tidak akan terjadi nanti. Dibanding nama-nama cawapres Jokowi yang lainnya, Ryamizard Ryacudu dinilai memiliki kemampuan bekerjasama dengan Jokowi dalam menjalankan program-program pemerintahan yang disiapkan PDIP," ucapnya.
Survei ISC dilaksanakan pada 12 sampai 18 April 2014 di 33 Provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Yang disurvei oleh ISC adalah sejumlah tokoh yang telah diwacanakan dan beredar di berbagai media sebagai kandidat kuat calon Wakil Presiden Jokowi. (Muhammad Zulfikar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News