Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Ir. H. Djuanda sudah memasuki tahap konsultasi publik.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Heri Djulipurwanto mengatakan, konsultasi publik ini menjadi ruang bagi berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, akademisi dan masyarakat untuk memberikan saran dan masukan terkait dengan proyek yang akan dikerjakan.
Baca Juga: Kementerian PUPR: SPAM Ir. H. Djuanda bakal berkapasitas 10.000 liter per detik
"Besar harapan saya di akhir konsultasi publik ini kami mendapat masukan bersifat membangun dari hadirin sekalian untuk menyukseskan proyek KPBU SPAM regional Ir. H. Djuanda," ujar Eko, Kamis (28/5).
Sementara itu, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Haryo Bekti Maryoyoedo menjelaskan, timeline Proyek SPAM regional Ir. H. Djuanda ini.
Dia menyebut, letter of intent oleh konsorsium sudah disampaikan kepada Menteri PUPR sejak 26 Februari 2018.
Setelah mendapatkan surat tanggapan dari Menteri PUPR atas Letter of Intent di tanggal 8 Maret 2020, proses kembali berlanjut hingga 7 Juni 2018, dimana disampaikan pra studi kelayakan atau Pra Feasibility Study (FS).
Baca Juga: Pebisnis Rame-Rame Pangkas Target Kinerja
"Saat itu pihak konsorsium menyiapkan proyeknya dengan kapasitas 14.000 liter per detik, setelah berdiskusi berkali-kali secara intensif, air bakunya seperti apa, akhirnya disampaikan oleh Pak Menteri bahwa air baku yang tersedia yang bisa diambil adalah 10.000 liter per detik," ujar Haryo.
Kemudian, penyusunan pra FS pun dilakukan pada Juli 2019 hingga April 2020. Rencananya, setelah konsultasi publik dilakukan hari ini, maka penyusunan FS akan bisa dilakukan mulai Juni hingga Agustus 2020. Penyusunan studi kelayakan ini juga dilengkapi dengan nota kesepahaman dengan calon offtakers.
"Nanti setelah FS disetujui, dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lelang sampai pengakhiran. Ini bisa bergeser sesuai dengan penyelesaian Pra FS dan FS dan Pra FS," tutur Haryo,
Baca Juga: Gara-gara wabah corona, PTPP buka peluang revisi kinerja di tahun ini
Bila sesuai dengan rencana, setelah FS selesai, tahapan selanjutnya adalah lelang, yang direncanakan akan berlangsung pada kuatal keempat 2020 hingga 2021.
Proses konstruksi akan berlangsung pada 2021-2023, dan akan beroperasi komersial alias Commercial Operation Date (COD) pada 2023 dan pengakhiran kerjasama pada 2050.
Proyek SPAM Ir. H. Djuanda ini nantinya akan memiliki kapasitas air baku sebsear 10.000 liter per detik, yang akan disalurkan ke berbagai wilayah di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bogor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
