kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini tiga syarat sebuah negara mandiri energi


Rabu, 31 Juli 2013 / 16:52 WIB
Ini tiga syarat sebuah negara mandiri energi
ILUSTRASI. STOK GULA AMAN - Pekerja sedang mengemas gula pasir ukuran satu kilogram di Gudang Perum Bulog Divisi Regional Tangerang di kawasan Periuk, Kota Tangerang, (Wartakota/Nur Ichsan) *** Local Caption ***


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Umum Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Humaidi mengatakan, sebuah negara dikatakan mandiri apabila sudah mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri.

Pernyataan Edi dikemukakan dalam pembukaan diskusi "Membangun Paradigma Baru Kemandirian Energi" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Rabu, (31/7).

Menurut Edi, seharusnya negara mampu menguasai, mengusahakan, memanfaatkan, dan mengembangkan sumber daya energi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Untuk itu, ada tiga prasyarat agar sebuah negara dapat mewujudkan kemandirian energi. Pertama, aksesbility, yaitu kemampuan untuk mendapatkan akses energi. "Hal ini terkait dengan ketersediaan infrastruktur," kata Edi.

Kedua, daya beli masyarakat terhadap energi. Ketiga, ketersediaan energi itu sendiri.

Sayangnya, menurut Edi, ketiga prasyarat di atas belum mampu terpenuhi secara maksimal oleh Indonesia.

Selain itu, Edi mengkritisi produksi minyak dalam negeri yang terus menurun. Cadangan terbukti minyak bumi juga menurun menjadi sekitar 3,8 Miliar Barrel dan diperburuk dengan belum ditemukannya cadangan terbukti baru.

"Dengan laju pengurangan konstan sebesar 1 juta barrel per hari, maka cadangan terbukti minyak Indonesia akan habis pada 11 tahun mendatang," ujar Edi.

Edi mendesak pemerintah segera memaksimalkan peluang mengembangkan energi alternatif. "Di sinilah pentingnya membangun paradigma baru dalam mewujudkan kemandirian bangsa di bidang energi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×