Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah jadi sorotan publik. Jokowi melantik staf khusus milenial pada November 2019 lalu. Mereka mendapatkan gaji dari negara sebesar Rp 51 juta per bulan.
Stafsus milenial ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantu tugas-tugas kenegaraannya terkait kebijakan publik, terutama yang kaitannya dengan ekonomi kreatif dan dan program yang menyasar kaum muda.
Para stafsus milenial ini antara lain CEO Ruangguru Belva Devara, Founder dan CEO Amartha Syah Devara Andi Taufan Garuda Putra (33), Founder dan CEO Creativepreneur Putri Tanjung (23). Kemudian Pendiri Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pendiri Yayasan Kitong Bisa dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf (33).
Baca Juga: Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari staf khusus presiden
Belakangan, posisi dan tugas stafus dipersoalkan publik. Ini tak lepas dari munculnya beberapa kontroversi sejak mereka dipilih Presiden. Beberapa polemik tersebut juga melibatkan perusahaan-perusahaan milik mereka.
Berikut daftar 3 perusahaan stafsus milenial Jokowi yang tersandung kontroversi.
1. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha)
Staf Khusus Jokowi bidang Bidang Ekonomi dan Keuangan, Andi Taufan Garuda Putra, mendapatkan teguran keras dari Istana terkait surat berkop Sekretariat Kabinet (Setkab) yang dikirimkan ke camat seluruh Indonesia. Taufan meminta bantuan para camat agar bisa membantu perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dalam edukasi lapangan ke masyarakat desa dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Puskesmas.
Baca Juga: Menkop UKM Teten beberkan alasan Billy Mambrasar Stafsus Presiden datang ke kantornya
Relawan Desa Lawan Covid-19 sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Publik menilai langkah Taufan berbau konflik kepentingan lantaran dianggap menggunakan jabatannya untuk memperlancar perusahaannya dalam program tersebut.
Belakangan, Taufan akhirnya meminta maaf kepada publik atas suratnya ke para camat tersebut.
2. PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru)
Ruangguru tengah jadi sorotan publik setelah CEO-nya, Adamas Belva Syah Devara, mundur dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Stafsus milenial ini memilih mundur pasca keterlibatan perusahaannya di pelatihan Kartu Prakerja dipersoalkan. Saat itu, Belva menerima banyak kritik dan didesak mundur dari Stafsus Jokowi lantaran bisa menimbulkan konflik kepentingan.
Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi terlibat proyek dana bergulir UKM? Kemkop UKM angkat suara
Kartu Prakerja 2020 sendiri merupakan program pemerintah yang menyedot APBN sebesar Rp 20 triliun. Status Ruangguru yang merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura juga dipermasalahkan sejumlah kalangan. Karena perusahaan asing, Ruangguru atau PT Ruang Raya Indonesia dinilai tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah.
Belva Devara sendiri tidak menyangkal bahwa Ruangguru merupakan perusahaan PMA. Namun dia membantah jika mayoritas sahamnya dimiliki oleh investor Singapura. "Tidak benar (mayoritas saham dimiliki investor Singapura). Ya Ruangguru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura," tegas Belva.
Baca Juga: Kartu Prakerja mendapat banyak kritik, ini jawaban Jokowi
3. PT Papua Muda Inspiratif (PMI)
Nama Billy Mambrasar tak luput dari kontroversi. Perusahaannya, PT Papua Muda Inspiratif, sempat mengajukan dana ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir ( LPDB) Koperasi dan UMKM (KUKM) melalui mekanisme koperasi. Belakangan LPDB KUMKM membantah telah mengucurkan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir kepada PT Papua Muda Inspiratif yang merupakan perusahaan milik Staf Khusus Presiden Jokowi.
“LPDB sesuai arahan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki hanya melalui koperasi dan koperasi yang diajukan oleh Sdr Billy, setelah diperiksa di lapangan tidak memenuhi syarat untuk dapat pinjaman,” kata Supomo, Direktur Utama LPDB.
Baca Juga: Kartu Prakerja tuai kritikan tajam, Jokowi angkat bicara
Billy Mambrasar tak sekali tersandung kontroversi sejak dilantik sebagai stafsus milenial. Beberapa waktu sebelumnya, dia dihujani dikritik karena mencantumkan jabatan 'setara dengan menteri' di akun LinkedIn miliknya.
Apa saja tugas stafsus?
Diberitakan harian Kompas, 23 November 2019, Presiden Jokowi mengatakan, pengangkatan generasi milenial sebagai staf khusus ini dilakukan karena pemerintah butuh gagasan-gagasan segar dan inovatif.
"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif sehingga kita bisa mencari cara-cara baru, cara-cara out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara,” tutur Jokowi.
Baca Juga: Ekonom Indef tantang debat terbuka dengan staf khusus milenial Presiden
Presiden Jokowi mengharapkan keberadaan para staf khusus baru itu akan lebih memudahkan pemerintah mengelola negara. Dengan inovasi, gagasan, serta terobosan baru dari para staf khusus milenial itu diyakini sejumlah persoalan bangsa bisa diatasi.
Mereka diharapkan tidak hanya menjadi jembatan dengan para pemuda, termasuk kalangan santri dan diaspora, tetapi juga memberikan terobosan dan inovasi kekinian untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. "Untuk bidang-bidangnya, ini kerja barengan. Khusus Mbak Angki saya tambahin tugas jubir bidang sosial," kata Jokowi saat ditanya soal pembidangan kerja mereka.
Baca Juga: Stafsus Presiden Belva Devara mundur, undangan debat terbuka berakhir
Tugas-tugas kerja stafsus milenial ini terbagi dalam beberapa gugus tugas. Langkah Jokowi mengangkat stafsus milenial ini dilakukan mengingat demografi Indonesia yang didominasi usia muda. Data Bappenas, dari total 226,9 juta penduduk Indonesia tahun ini, sebanyak 183,36 juta atau 68,7% berusia produktif (15-64 tahun).
Jika generasi milenial adalah mereka yang lahir pada 1980-2000, jumlahnya 85,8 juta atau 32 persen dari total penduduk. Jumlah itu setara 46 persen penduduk dengan usia produktif.
Ketujuh staf khusus baru itu merupakan generasi milenial yang berusia 23-36 tahun dengan beragam keahlian dan latar belakang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Perusahaan Stafsus Milenial Jokowi yang Tersandung Kontroversi"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News