Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam era keterbukaan informasi seperti saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan tantangan tersendiri sebagai lembaga keuangan. Data yang disajikan oleh Kementerian Keuangan kebanyakan berisi angka yang walaupun bisa diakses oleh masyarakat, belum tentu dipahami oleh mereka.
Inilah yang harus menjadi tugas tambahan mau Kementerian Keuangan, yaitu tidak hanya membuka data saja, tetapi juga bagaimana untuk bisa menginterpretasikan data tersebut menjadi informasi yang bisa dibaca dan dipahami oleh masyarakat.
Baca Juga: Agar investasi meningkat, harus ditopang kebijakan moneter dan fiskal
Sementara untuk masyarakat sendiri, Sri Mulyani yakin saat ini sudah bisa mengakses informasi tentang pemerintahan dengan mudah. Apalagi yang memiliki kepentingan khusus seperti tesis, skripsi, atau riset pengetahuan lain.
Oleh dengan keterbukaan informasi tersebut, pemerintah berharap agar masyarakat bisa mengakses informasi dan menggunakannya untuk hal positif. Selain itu, masyarakat juga diminta menggunakan akses keterbukaan informasi dengan bijak.
"Apalagi saat ini banyak sekali informasi yang beredar. Bisa menimbulkan disinformasi juga. Bahkan tidak jarang yang masuk ke dalam kategori garbage information. Di situ tantangan terberat untuk masyarakat. Oleh karena itu harus bijak dalam menyikapi informasi," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Rasio Pajak Indonesia Paling Rendah di Kawasan Asia dan Pasifik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News