Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Pratama Guitarra
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gugus Tugas Percepatan Penagangan Virus Corona (Covid-19) mencatat terdapat satu-satunya sukarelawan medis perempuan yang bertugas sebagai supir ambulans yang khusus menangani pasien virus corona Covid-19.
Seperti kita ketahui bersama, angka kasus pasien positif virus corona Covid-19 di Jakarta yang semakin meningkat. Sementara jumlah petugas medis terutama untuk ambulans yang kurang memadai.
Kebutuhan relawan medis ini membulatkan tekat bagi Ika Dewi Maharini satu-satunya perempuan untuk menjadi pengemudi alias sopir ambulan yang khusus menangani virus corona Covid-19.
Baca Juga: Bantu UMKM di tengah wabah corona, restrukturisasi kredit terus digalakan
"Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir, saya basic perawat, jadi pas saya sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani," ujar Ika dalam konferensi pers secara daring di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4).
Baca Juga: Menteri Teten sebut usaha mikro ngos-ngosan, nafasnya sudah habis
Ika Dewi Maharini tergabung dalam sebuah asosiasi profesi perawat Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). Ika merupakan perempuan asal Maluku Utara, namun sedang berkuliah di Surabaya.
Saat ini setelah bergabung dengan relawan ia menjalani hidup di mess yang disediakan BNPB, dan bertugas di rumah sakit Universitas Indonesia untuk membantu tim penanganan virus corona Covid-19.
Baca Juga: Ini lima alasan Perppu No 1/2020 harus digugat ke Mahkamah Konstitusi
Menangani pasien di rumah sakit menjadi hal biasa bagi Ika, namun mengantarkan pasien ke rumah sakit menjadi persoalan lain. Dia mengaku menjadi supir ambulans apalagi dalam upaya penanganan virus corona Covid-19 merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya.
"Untuk ambulans baru pertama kali di dalam hidup saya, tapi ya gitu, ternyata di ambulans tidak semudah yang kita bayangin," kata Ika berkisah.
Baca Juga: Jumlah ODP naik lagi 19% dan mencapai 165.549 orang
Dukanya, kata Ika, ketika sirine ambulan sudah berbunyi, namun terkadang masih ada orang-orang di sekitar yang tidak peka untuk memberikan jalan untuk ambulan tersebut. Padahal penanganan pasien virus corona Covid-19 harus cepat.
SELANJUTNYA>>>
"Karena kita mengangkut pasien, ya untung ada orang dengan kesadaran memberikan jalan, jadi kita tetap dengan cepat membawa pasien ke tempat yang dirujuk," dia melanjutkan.
Baca Juga: Pemerintah memutuskan Rp 21 triliun dana desa disalurkan untuk BLT
Mengemban tugas untuk mengantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pun pasien positif Covid-19 membuat Ika berisiko besar terinfeksi virus corona.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai relawan penanganan virus corona Covid-19, dia mengatakan "safety" adalah kunci utama. Ia menggunakan alat perlindungan diri (APD) menjadi wajib bagi Ika sebelum berangkat bertugas. Tidak hanya agar dirinya aman, tetap juga agar para pasien tetap aman.
Baca Juga: DKI Jakarta bagikan 1,2 juta paket sembako ke rumah, ingat jadwal kelurahan ya
Meski telah mengenakan APD saat menjalankan tugas sebagai relwan virus corona Covid-19, sebagai manusia biasa, Ika mengaku perasaan takut ada dalam dirinya, namun semangat kemanusiaan yang dia rasakan jauh lebih tinggi.
"Rasa takut ada pasti, cuma ini harus kita lihat lagi, ini adalah tugas bagi kita sebagai relawan medis, kami harus menangani pasien dari awal sampai akhir pasien itu kita harus tangani," ujar dia.
Baca Juga: Rekor tertinggi baru, Rusia konfirmasi hampir 3.500 kasus baru virus corona
Untuk menjaga imunitas tubuh sebagai cara untuk melawan virus corona Covid-19, di tengah shift 12 jam yang dia jalani, Ika selalu menyempatkan diri untuk makan teratur dan istirahat yang cukup.
"Shift pagi dari jam 7 sampai jam 7 malam, itu pertama harus makan dulu. Selesai absen kita makan, ada panggilan untuk kita rujuk, setelah itu selesai, baru kita makan, yang penting makan harus sehari tiga kali, multivitamin, dan susu," kata dia.
Baca Juga: Ini pendapat Mahfud MD dan Hotman Paris soal dampak Kepres 12/2020 ke kontrak bisnis
Dengan usaha terbaiknya mengabdikan dirinya sebagai sukarewalan virus corona Covid-19, Ika berharap pandemi tersebut dapat segera berakhir. "Dengan kita mengabdikan diri sebagai relawan kita harap penanggulangannya ini semakin cepat, jadi bencana ini cepat akan berakhir," katanya mengakhiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News