kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Teten sebut usaha mikro ngos-ngosan, nafasnya sudah habis


Rabu, 15 April 2020 / 18:02 WIB
Menteri Teten sebut usaha mikro ngos-ngosan, nafasnya sudah habis
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki (tengah), Pemimpin Redaksi Kontan Ardian Taufik Gesuri (kanan) dan redaksi saat kunjungan ke Gedung Kontan, Jakarta (11/3). Dalam lawatannya, beberapa program di paparkan guna membantu sektor U


Reporter: Abdul Basith, Ratih Waseso | Editor: Pratama Guitarra

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Koperasi dan UKM berencana akan memberikan tambahan modal bagi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ditambah dengan stimulus pembebasan pajak selama enam bulan di tengah gempuran badai virus corona (Covid-19)

"Presiden (Jokowi, dalam ratas) minta tadi. Bukan soal relaksasi t tapi tambahan modal baru. Karena di sektor mikro ini kan sudah ngos-ngosan. Nafasnya sudah habis," terang Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Rabu (15/4).

Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya pemerintah melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease, memberikan stimulus relaksasi dan restrukturisasi kredit perbankan untuk UMKM.

Di luar dari itu, pihaknya juga akan membebaskan pajak bagi UMKM selama enam bulan. "Jadi dinolkan selama enam bulan," katanya, rabu (15/4).

Baca Juga: Kemenkop dan UKM siapkan mitigasi dampak Covid-19 ke UMKM

Menurut catatan Teten, UMKM menjadi sektor penting bagi ekonomi di Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60% serta penyerapan tenaga kerja hingga 97%. Mayoritas usaha di Indonesia juga dalam level UMKM hingga 99%. Lebih spesifik lagi dari angka tersebut sebesar 89% merupakan usaha mikro.

Berkenaan dengan itu, Kementerian Koperasi dan UKM saat ini akan membantu mendorong UMKM untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis, face shield hingga masker kain bagi pelaku UMKM yang bergerak di sektor konveksi.

Kementerian Koperasi dan UMKM akan membantu dalam mempromosikan para UMKM yang bergerak di produksi APD dalam sebuah katalog. Ada dua jenis katalog yang diterbitkan oleh Kemenkop dan UKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut untuk quality control produk yang ada di katalog bekerjasama dengan Daruma. Tak hanya itu Daruma juga disebut Teten berperan dalam pendistrubusian dengan mencarikan market.

Baca Juga: Pemerintah hapus pajak UMKM selama 6 bulan

"Salah satu yang mungkin hari ini kita akan sampaikan kami sudah menerbitkan katalog produk UMKM untuk alat pelindung kesehatan APD," jelas Teten saat teleconference BNPB pada Rabu (15/4).

Katalog pertama dijelaskan Teten berisi 60 produk yang diproduksi UMKM di Jabodetabek. Saat ini diterangkan Teten sudah ada pembelian dari Kimia Farma sebanyak satu juta masker.

Kemudian ada satu katalog lagi yang berisi 300 produk APD buatan UMKM dari 16 Provinsi di Indonesia. Untuk katalog kedua Teten menambahkan memang belum mendapatkan kurasi dari Daruma.

Baca Juga: Tak hanya insentif, Hipmi minta pemerintah juga hidupkan iklim usaha UMKM

Pihaknya berharap nantinya pengadaan-pengadaan di pemerintah dan BUMN serta program-program donasi di masyarakat sekitar dapat memanfaatkan produk-produk APD buatan UMKM lokal. Perihal pemasaran, Kemenkop dan UKM juga disebut Teten terus melakukan penawaran produk APD buatan UMKM kepada para stakeholder.

"UMKM yang masih bertahan bisa berjualan salah satunya adalah yang memproduksi alat kesehatan, nah yang ini yang kami ingin bantu mulai dari pembiayaan, pendampingan bagaimana mereka bisa memproduksi, bagaimana mereka bisa mendapatkan bahan dan yang terakhir kita bantu pemasaran," jelas Teten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×