kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini perbedaan tes PCR kumur, swab PCR serta rapid antigen menurut ahli


Selasa, 06 Juli 2021 / 07:09 WIB
Ini perbedaan tes PCR kumur, swab PCR serta rapid antigen menurut ahli
ILUSTRASI. PT Bio Farma dengan bioteknologi Nusantics bekerja sama dengan membuat inovasi terkait alat tes Covid-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, tes PCR menggunakan sampel lendir yang diambil dari hidung atau tenggorokan dilakukan untuk mencari materi genetik dari virus corona. Dalam prosesnya, materi virus dapat dideteksi ketika seseorang terinfeksi secara aktif. 

Pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga lebih dari satu hari untuk menunjukkan hasil. Hasil tes swab PCR bisa diperoleh dalam beberapa jam dan tingkat akurasinya mendekati 100 persen. 

Angka negatif palsu dalam PCR bervariasi tergantung pada berapa lama infeksi telah ada. Adapun, negatif palsu adalah hasil tes yang mengatakan tidak memiliki virus padahal benar-benar terinfeksi virus. 

Selain itu, sensitivitas jenis tes ini dapat menunjukkan hasil positif Covid-19 karena materi genetik virus masih terdapat pada pasien yang telah sembuh dan tidak menularkan Covid-19. 

Baca Juga: Begini cara download sertifikat vaksinasi Covid-19 format baru

Pemerintah melalui Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota mengawasi penerapan harga tertinggi test PCR. Batasan harga tertinggi test PCR yakni sebesar Rp 900.000. 

Rapid tes antigen Rapid test antigen memang belum seakurat tes PCR, tetapi para peneliti mengatakan, tes antigen dapat digunakan untuk menentukan pasien mana yang mengalami infeksi. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×