kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini penyebab konsumsi BBM sulit untuk diturunkan


Senin, 26 Mei 2014 / 22:19 WIB
Ini penyebab konsumsi BBM sulit untuk diturunkan
ILUSTRASI. 4 Cara Beli Token Listrik di DANA, Shopee, hingga Indomaret. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengaku pihaknya tidak mampu menurunkan konsumsi BBM bersubsidi. Hal ini mengingat konsumsi BBM bersubsidi bertambah seiring pertumbuhan pemakaian kendaraan, baik mobil maupun motor.

"Pertambahan dari kendaraan 8 juta motor 1 juta mobil. Itu kan enggak mungkin bahwa keperluan BBM turun," ujar Susilo di gedung DPR, Senin (26/5)

Banggar DPR pun menilai bahwa Kementerian ESDM tidak bekerja sama sekali. Menanggapi hal itu, Susilo menegaskan pihaknya sudah berusaha keras, namun hasilnya belum terlihat.

"Tapi yang jelas kami sudah usaha," ungkap Susilo.

Susilo mengungkapkan selama ini pemerintah sudah mengeluarkan beberapa program dari konversi BBM ke BBG dan Radio Frequency Identification. Namun hal itu belum bisa dilaksanakan, karena hal itu subsidi menjadi tidak tepat sasaran.

"Nah, masalahnya itukan subsidinya itu tidak mengenai sasaran," papar Susilo.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, pasokan BBM bersubsidi tahun 2014 sebesar 48 juta kiloliter. Sedangkan anggaran subsidi BBM mencapai Rp 292 triliun sudah tembus diangka Rp 300 triliun. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×