kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab belanja negara semester I 2019 tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu


Selasa, 16 Juli 2019 / 21:41 WIB
Ini penyebab belanja negara semester I 2019 tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di semester pertama tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kementerian Keuangan (Kemkeu), Selasa (16/7), melaporkan belanja negara mencapai Rp 1.034,5 triliun atau setara 42% dari pagu APBN 2019 yakni sebesar Rp 2.461,11 triliun.

Baca Juga: Waspadai risiko shortfall pajak melebar hingga akhir tahun 2019

Secara tahunan hingga Juni lalu, belanja negara tumbuh 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 5,7%. Pertumbuhan belanja negara ditopang oleh serapan belanja pemerintah pusat sebesar Rp 630,6 triliun atau tumbuh 12,9% yoy.  

Realisasi belanja pemerintah pusat terdiri belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 342,3 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 288,2 triliun. Secara keseluruhan, belanja pemerintah pusat telah memenuhi 38,6% dari pagu yang ditetapkan yakni senilai Rp 1.634,34 triliun untuk sepanjang 2019.

Baca Juga: Pendapatan negara di paruh pertama 2019 hanya tumbuh 7,8%

Sementara, belanja untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp 403,9 triliun atau tumbuh hanya 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi TKDD tersebut memenuhi 48,9% dari pagu yang ditetapkan dalam APBN 2019 sebesar Rp 826,77 triliun.

Realisasi TKDD meliputi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 362,1 triliun atau 47,8% dari target. Adapun penyaluran dana desa mencapai Rp 41,8 triliun atau 59,8% dari target dalam APBN 2019.

Baca Juga: Terbantu harga minyak dan kurs, pemerintah berhasil hemat belanja subsidi energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam laporannya menjelaskan, kenaikan belanja pemerintah pusat, khususnya kementerian dan lembaga didorong oleh adanya kegiatan strategis pemilihan umum. “Juga adanya percepatan pengadaan barang dan jasa untuk belanja operasional seperti oleh KPU, TNI/Polri, serta serapan besar dari beberapa kementerian dan lembaga,” tutur dia.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani menilai kinerja belanja negara sepanjang paruh pertama tahun ini berhasil memberi dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam bentuk konsumsi dan investasi pemerintah. Kemkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester I-2019 sebesar 5,1%.

Baca Juga: Sri Mulyani proyeksikan shortfall perpajakan mencapai Rp 143 triliun tahun ini

“Meski pendapatan negara memang mengalami tekanan, tapi belanja negara yang mengalami peningkatan menimbulkan efek counter-cyclical yang efektif di semester pertama ini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×