kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Penjelasan Kepala BRIN Perihal Anggaran Riset Rp 272 miliar


Senin, 07 Februari 2022 / 19:43 WIB
Ini Penjelasan Kepala BRIN Perihal Anggaran Riset Rp 272 miliar
ILUSTRASI. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyapa awak media


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan, interpretasi terhadap anggaran riset di BRIN hanya Rp 272 miliar merupakan hal yang salah. Menurutnya, anggaran tersebut hanya dialokasikan untuk bahan riset yang didistribusikan langsung ke pusat riset.

“Anggaran yang langsung diterima oleh Pusat Riset memang tidak besar, hanya sekitar Rp 272 miliar, tapi jangan lupa, anggaran itu hanya untuk beli bahan riset, tidak untuk yang lain seperti raker, rakor, gaji pegawai, bayar listrik dan lainnya,” jelas Handoko dalam keterangan tertulis, Senin (7/2).

Menurutnya, saat ini banyak anggapan mengenai anggaran riset yang menjadi turun, mengingat sebelumnya anggaran yang diterima oleh lembaga riset itu hanya untuk riset. Nyatanya di dalam anggaran tersebut terdapat banyak komponen seperti gaji pegawai, biaya operasional, dan lainnya.

Baca Juga: Keberadaan BRIN Disarankan Berada di Ranah Lembaga Koordinasi Penelitian

Handoko menjelaskan, anggaran BRIN saat ini masih berasal dari eks 5 entitas utama riset sebelumnya, yaitu BATAN, LIPI, BPPT, LAPAN, dan Kemenristek dengan total anggaran Rp 6,096 triliun.

Anggaran tersebut bersumber dari rupiah murni, SBSN, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan pinjaman luar negeri.

Selain anggaran untuk belanja bahan riset tersebut, ada anggaran yang dikelola oleh Deputi SDM Iptek sebesar Rp 188 miliar. Anggaran ini dimanfaatkan untuk membiayai research assistant, profesor tamu, postdoc, yang selama ini tidak bisa dilakukan.

“Anggaran di Kedeputian SDM Iptek antaranya untuk membiayai profesor tamu, postdoc, research assistant, mahasiswa S2/S3 program degree by-research, dan lainnya,” sebutnya.

Selain itu terdapat anggaran yang dikelola oleh Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi yakni sebesar Rp 2,168 triliun. Anggaran ini diperuntukkan pembangunan dan perawatan infrastruktur untuk keperluan riset.

Penganggaran lainnya dikelola oleh Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi sebesar Rp 189 miliar. Anggaran ini diperuntukkan memberikan fasilitas kepada para periset untuk melakukan berbagai kegiatan risetnya dengan memanfaatkan fasilitas riset yang dimiliki BRIN.

“Anggaran ini dialokasikan untuk aneka hibah riset, seperti hari layar, ekspedisi, uji produk, akuisisi pengetahuan lokal, pusat kolaborasi riset, dan lainnya. Selain itu, ia menyebutkan, ada juga 650 miliar untuk hibah Prioritas Riset Nasional dan riset Covid-19. Semua hibah ini dibuka dengan sistem kompetisi terbuka untuk semua pihak termasuk kampus dan industri,” ungkapnya.

Baca Juga: Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah: Kasus Honorer BRIN Malapetaka Kemanusian

Handoko menambahkan, setidaknya ada Rp 250 miliar di Sekretariat Utama untuk anggaran operasional. Salah satunya biaya infrastruktur dasar, seperti membayar listrik, internet, berlanggan jurnal dan utilitas lainnya. Selain itu, terdapat alokasi Rp 2,25 triliun untuk belanja pegawai (gaji dan tunjangan) untuk seluruh civitas BRIN.

“Berbeda dengan sebelumnya, di mana setiap pusat dialokasikan anggaran yang kelihatannya besar, tetapi mereka harus menanggung semua hal di atas. Sehingga anggaran tersebar kecil-kecil, dan tidak memiliki daya belanja,” tandasnya.

Misalnya, ia menyebutkan, satu pusat mendapat alokasi Rp 50 miliar, tapi itu termasuk untuk belanja pegawai dan lain sebagainya. Sehingga mereka tidak mungkin beli alat yang harganya 35 miliar.

“Dengan sistem sekarang kami memiliki daya belanja yang tinggi, membeli alat untuk mendukung riset seharga Rp 150 miliar juga bisa,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×