kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini pembahasan pejabat Korsel di Kementerian PUPR


Jumat, 10 November 2017 / 22:24 WIB
Ini pembahasan pejabat Korsel di Kementerian PUPR


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae Jin kunjungi Presiden Joko Widodo, jajaran pemerintah Negeri Gingseng ini melakukan kunjungan strategis ke berbagai Kementerian Indonesia.

Salah satunya adalah kunjungan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Trasportasi Korea Selatan Kim Hyun Mee yang datang ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kunjungan tersebut membahas beberapa isu strategis antara lain perkembangan Bendungan Karian, kerjasama dalam intelligent transport system (ITS), dan perumahan.

"Pemerintah Korea akan melakukan studi kelayakan ITS. Setelah selesai baru kelihatan besaran kebutuhan pendanaan untuk proyek ITS," kata Menteri PUPR Basuki, Jumat (10/11) setelah menerima kunjungan delegasi Korsel di Kementerian PUPR.

Kerjasama ini dianggap penting oleh Basuki lantaran pemerintah punya target terapkan sistem tol tanpa henti alias Multi Lane Free Flow (MLFF) pada akhir 2018.

Meski demikian, Basuki katakan bahwa tawaran serupa juga datang dari negara lain.

"Kami mendapat penawaran dari pemerintah Hungaria. Kita akan lihat mana yang lebih efisien dan cocok untuk Indonesia," katanya

Sementara itu, Menteri Moon Jae Jin dalam kesempatan yang yang sama katakan, Korsel akan menindaklanjuti kerjasama ITS ini dengan mengirimkan para ahli pada dalam waktu dekat.

"Para ahli dari klKorea akan datang ke Indonesia untuk menganalisis, menginvestigasi dan mengimplementasikan ITS di lokasi," kata Menteri Moon.

Sementara dari sektor perumahan, Pemerintah Korea kata Moon telah dilakukan nota kesepahaman antara  Hanwa E&C Corporation dan PT Pembangunan Perumahan dalam proyek perumahan.

"Sudah ada MoU prefabricated housing construction project. Haraoannya hal tersebut mampu meminimalisir backlog perumahan, khususnya bagi orang berpendapatan menengah bawah," sambung Menteri Moon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×