kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini pandangan para ekonom soal CAD dan NPI di akhir 2019


Minggu, 24 November 2019 / 18:34 WIB
Ini pandangan para ekonom soal CAD dan NPI di akhir 2019
ILUSTRASI. Foto areal suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mencapai 5,3 persen. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Bank Indonesia (BI) yakin defisit neraca transaksi berjalan (TB) atau current account deficit (CAD) dan neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan membaik pada akhir tahun 2019. Lantas, bagaimana proyeksi para ekonom?

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksi CAD pada akhir tahun ada di kisaran 2,8% - 3% dari PDB.

Baca Juga: Gelar IPEX, BTN raup potensi kredit baru Rp 4,54 triliun

"Kalau melihat impor kita saat ini memang masih melambat. Tapi mungkin di kuartal IV-2019 ada kenaikan impor karena akhir tahun. Namun itu tidak terlalu memperburuk kondisi CAD," kata Lana kepada Kontan.co.id, Minggu (24/11).

Sementara Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah memprediksi CAD akan berada di posisi US$ 22 miliar - US$ 27 miliar sehingga pada akhir tahun NPI akan bisa surplus US$ 18 miliar.

Untuk cadangan devisa (cadev) pada akhir tahun 2019, Piter memproyeksi akan mencapai Rp 250 triliun. Hal ini dengan pertimbangan utang pemerintah dan swasta yang bertambah dan posisi neraca modal dan keuangan yang akan surplus US$ 40 miliar - US$ 45 miliar.

Baca Juga: Bankir berharap pelonggaran GWM bisa bantu mendorong kredit dan redam persaingan DPK

"Ini juga merujuk pernyataan BI yang sampai dengan November 2019, aliran modal asing yg masuk ke Indonesia sekitar Rp 226,7 triliun," tambah Piter.

Sementara Lana memperkirakan cadev pada akhir tahun nanti akan lebih baik dari posisi cadev 2018. Namun, hingga November 2019 ini, Lana melihat bahwa cadev akan naik US$ 200 - US$ 300 juta dari posisi bulan lalu.

Ini disebabkan oleh rupiah yang relatif stabil dan aliran modal asing masih masuk ke Indonesia. Namun, pada Desember nanti akan ada tekanan karena ada kewajiban pemerintah untuk membayar utang, sehingga itu yang akan menghambat pertumbuhan cadev Indonesia pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×