Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asumsi Makroekonomi 2020 akhirnya disepakati oleh Komisi XI DPR RI bersama dengan pemerintah. Asumsi makro 2020 yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, inflasi sebesar 3,1%, nilai tukar rupiah di angka Rp 14.400, suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,4%.
Sebelum mengambil keputusan soal makroekonomi 2020, fraksi-fraksi dalam Komisi XI DPR RI diberi kesempatan untuk mengutarakan pandangan mereka tentang asumsi yang ditawarkan oleh pemerintah.
Hanya saja, Fraksi Hanura tidak terlihat dalam pengambilan keputusan tersebut, sehingga hanya 9 dari 10 fraksi yang memberikan pandangannya tentang proyeksi pertumbuhan di tahun 2020.
Baca Juga: Komisi XI DPR setuju pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3%
Sebelumnya, asumsi makroekonomi 2020 dibuka dengan ajuan Pemerintah, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, inflasi sebesar 3,1%, nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.400, dan suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,4%.
Bank Indonesia saat itu juga hadir dan memberikan pandangannya terkait makroekonomi 2020. Menurut pandangan BI, pertumbuhan ekonomi akan berada di range 5,1% - 5,5%. BI juga memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 2,0% - 4,0%, dan nilai tukar rupiah akan sebesar Rp 13.900 - Rp 14.400.
Pandangan fraksi dimulai dari fraksi PDI-P yang memberikan asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3%. Lalu tingkat inflasi menurut fraksi tersebut akan berada di level 3,1% (yoy). Nilai tukar diprediksi sebesar Rp 14.400 dan SPN 3 bulan sebesar 5,4%.
Fraksi Golkar menganggap asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 oleh pemerintah realistis. Dan dianggap paling mendekati realistis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mereka mendukung pertumbuhan ekonomi berada di level 5,3% pada 2020.
Baca Juga: DPR setujui RUU APBN 2020 untuk dibahas lebih lanjut
Inflasi diperkirakan akan berada di 3,1% dan suku bunga SPN 3 bulan juga berada di 5,4%. Hanya saja, mereka berasumsi nilai tukar rupiah akan berada di level Rp 14.300.
Fraksi Gerindra masih merasa asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2020 oleh pemerintah realistis walau kondisi global sedang tidak stabil. Mereka pun setuju pertumbuhan ekonomi 2020 berada di kisaran 5,3%. Inflasi juga diproyeksikan 3,1%, nilai tukar rupiah Rp 14.400, dan suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,4%.
Fraksi Demokrat pada prinsipnya menerima asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 oleh pemerintah yang sebesar 5,3%. Hanya saja, mereka meminta pemerintah untuk betul-betul menjaga ini sehingga dalam pelaksanaannya tidak mengecewakan.
Untuk inflasi diperkirakan sama dengan asumsi pemerintah, yaitu 3,1% dan suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,4%. Hanya saja, untuk nilai tukar rupiah diprediksi sebesar Rp 14.200 di tengah kondisi global.
Fraksi PAN mengatakan bahwa mereka setuju dengan semua asumsi makroekonomi yang disampaikan oleh Pemerintah. Lalu untuk pertumbuhan ekonomi, PAN benar-benar meminta pemerintah untuk terus berupaya sehingga pertumbuhan bisa mendekati realistis dan tetap ada upaya dalam menyakinkan pasar.
Fraksi PKB dan PPP juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka sependapat dengan asumsi pemerintah. Hanya saja, Pemerintah diminta benar-benar untuk menepati asumsi yang diberikan, sehingga tidak ada perubahan lagi di tengah jalan.
Baca Juga: Pemerintah pesimistis terhadap penerimaan PNBP karena faktor ini
Fraksi PKS juga setuju dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 yang sebesar 5,3%. Hanya saja, PKS percaya proyeksi inflasi akan berada di level 3,0%. Lalu nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.200, dan SPN 3 bulan sebesar 5,25%.
Lalu untuk Fraksi Nasdem awalnya mengungkapkan bahwa mereka pesimis dengan pertumbuhan ekonomi 2020 yang diproyeksikan sebesar 5,3%. Mereka menyarankan hanya berada di level 5,2%. Namun, kemudian partai tersebut merevisi dan memutuskan untuk sependapat dengan asumsi pemerintah.
"Setelah melihat semangat saudara-saudara, akhirnya kami setuju dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 oleh pemerintah, yaitu 5,3%," kata anggota Komisi XI DPR RI Johnny G. Plate.
Baca Juga: Penyusunan APBN 2020 diliputi sentimen ketidakpastian
Johnny juga meminta Pemerintah dan anggota dewan lainnya untuk tetap mempertahankan asumsi makro ini dan bisa bersama-sama mewujudkan asumsi makroekonomi pada tahun 2020 sehingga Indonesia bisa lebih baik.
Ia juga memperingatkan pemerintah untuk terus mempertahankan asumsi makroekonomi ini di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tanpa mengubahnya dengan tanpa persetujuan Komisi XI DPR RI.
Sebagai tambahan informasi, target pembangunan 2020, tingkat pengangguran disepakati sebesar 4,8% - 5,1%, tingkat kemiskinan di pusaran 8,5% - 9%, gini rasio sebesar 0,375 - 0,380, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72,51.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News